BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat di Beberapa Wilayah Indonesia

Ilustrasi - Awan mendung terlihat di kawasan Jembatan Ampera Palembang, Sumatera Selatan, Senin 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia, pada Jumat 25 Februari 2022.

Dalam informasi yang dikutip dari situs BMKG pada Jumat, disampaikan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperingatkan untuk Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

BACA JUGA:   Warga Kotim Merasa Gempa Bumi Dua Kali Dalam Sehari

Dikemukakan BMKG, bibit Siklon Tropis 99S terpantau di Laut Timor yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Laut Timor.

Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 25 knot (low level jet) yang terpantau dari Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru bagian barat, hingga Australia bagian utara.

Sementara itu, pusat tekanan rendah terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten yang membentuk daerah konvergensi dan low level jet di sekitar sistem tersebut.

BACA JUGA:   Warga Kotim Merasa Gempa Bumi Dua Kali Dalam Sehari

Di samping itu, Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Natuna yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Laut Natuna Utara hingga Semenanjung Malaysia.

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga perairan barat Aceh, di perairan selatan Jawa Barat-Jawa Timur, dari Laut Jawa bagian tengah hingga timur, dari Samudra Pasifik utara Halmahera hingga perairan timur Halmahera, dan di Papua.

Kondisi tersebut, diprakirakan BMKG, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah bibit siklon tropis/pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

(Antara)