Gagal Panen, Petani Desa Tamban Luar Minta Perhatian Pemerintah

OBSERVASI : IST/BERITASAMPIT - Foto bersama kepala desa Tamban Luar Rahmadi, Babinsa dan Ketua kelompok KKN Kebangsaan Desa Tamban Luar Andrew 

KAPUAS – Desa Tamban Luar merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Penduduk setempat mengandalkan sektor pertanian atau bermata pencaharian sebagai petani.

“Terkait potensi pertanian didesa kami, perlu diketahui mayoritas penduduk desa Tamban Luar kami adalah bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, karet dan lain-lainnya. Namun mata pencaharian yang utama adalah bidang pertanian,” kata Kepala desa Tamban Luar, Rahmadi, Jumat 22 Juni 2022.

Namun untuk tahun ini, lanjut Rahmadi, kemungkinkan mereka akan gagal panen karena serangan penyakit tanaman dan faktor lainnya.

“Karena mata pencaharian yang utama di sini adalah pertanian, tetapi mungkin ada penyakit atau wabah yang membuat gagal panen dan setelah berlalu satu musim ini kemudian ada lagi musibah faktor non alam yang dimana pertanian hasil utama penduduk desa kami dalam kehidupan. Jika ketemu lagi penyakit padi ini mungkin gagal panen lagi pada tahun ini,” katanya, saat mendampingi Ketua Kelompok KKN Kebangsaan (UPN Veteran Jakarta) dan Herman (Universitas Palangka Raya) dalam melakukan observasi potensi pertanian di desa tersebut.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

Kades Tamban Luar pun berharap kepada mahasiswa KKN untuk mencarikan solusi dan inovasi terkait musibah gagal panen tersebut. Sebab menurut dia peluang kemungkinan untuk panen yang berhasil hanya 10 persen.

“Harapan kami untuk para mahasiswa KKN Kebangsaan yang ada ini, bisa mencarikan untuk solusi untuk inovasi kedepan bagaimana menyikapi pertanian,” ujarnya.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

“Semoga dengan kehadiran mahasiswa KKN Kebangsaan yang datang ke desa Tamban Luar kami ini bisa membantu kami dan mudah-mudahan akan menemukan solusi, sambungnya

Bukan hanya kepada mahasiswa KKN, ia juga menyampaikan harapan agar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat membantu permasalahan yang mereka hadapai.

“Dan untuk menyikapi masalah ini dan bagaimana untuk solusi-solusi kedepannya nanti juga pemerintah pusat dalam hal ini dalam rangka penanganan dan penyuksesan food estate, yang mana desa mereka ini untuk lokasi penelitian ilmiah (food estate). Sekaligus juga mudah-mudahan pemerintah daerah dapat menemukan inovasi kedepan yang lebih maju terkait permasalahan ini,” tutupnya.

(Rahul/beritasampit.co.id)