KASONGAN – Sektor pariwisata adalah salah satu sektor penyumbang Pendapatan Asli Daerah( PAD). Karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Katingan terus melakukan pembenahan dan membangun beberapa fasilitas penunjang di Objek Wisata Bukit Batu, Kasongan.
Melalui pembenahan dan pembangunan objek wisata tersebut, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Selain itu keberadaan fasilitas membuat tempat tersebut semakin ramai serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Selama ini, obyek wisata ini telah cukup dikenal luas masyarakat Katingan dan Kalteng.
Hasilnya dari target Rp 306 juta yang ditetapkan tahun 2022 ini, terhitung dari bulan Juni lalu, pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di objek wisata Bukit Batu sudah mencapai 66 persen. Hal ini disampaikan Bupati Katingan Sakariyas kepada sejumlah wartawan, Sabtu 30 Juli 2022, lalu.
Dia mengatakan peningkatan berbagai fasilitas penunjang di obyek wisata tersebut dapat memberi dampak positif bagi PAD. Terutama dengan peningkatan pemasukan sektor pariwisata, yang berasal dari retribusi masuk tempat wisata itu.
“Target PAD kita untuk objek wisata Bukit Batu, memang selalu meningkat dari tahun ke tahun,” katanya. Rabu 3 Agustus 2022.
Selain obyek wisata Bukit Batu, Katingan juga memiliki beberapa obyek wisata lain yang tak kalah indah. Sebut saja obyek wisata alam potensial seperti Unggu Alas di Kecamatan Kamipang, Danau Mare di Kecamatan Katingan Tengah, serta Desa Budaya Betung di Katingan Hilir.
Sekilas Obyek Wisata Bukit Batu
Bukit Batu adalah salah satu obyek wisata alam di wilayah Kasongan, Ibu Kota dari Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Tempat ini dikenal karena keindahan alamnya. Kisah lainnya yang tak kalah terkenal yaitu sebagai tempat pertapaan Tjilik Riwut, salah satu Pahlawan Nasional dan tokoh pendiri Provinsi Kalimantan Tengah. Menurut kisah yang beredar di masyarakat, di tempat inilah Tjilik Riwut bertapa sebelum akhirnya memutuskan untuk ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
Lokasi obyek wisata ini berada tepat di pinggir jalan lintas provinsi Kalteng. Tempat ini dapat ditempuh selama 1 jam lewat perjalanan darat dari Palangka Raya, Ibu Kota Provinsi Kalteng.
(Kawit)
