Banjir di Kecamatan Aruta Selalu Ditempat yang Sama, DPRD: Pemukiman Warga Agar Direlokasi Ketempat yang Aman

IST/BERITA SAMPIT : Banjir di Pemukiman warga Kelurahan Pangkut Aruta, Minggu 25 Agustus 2022, saat disambangi Polsek Aruta untuk memberikan bantuan kepada warga.

PANGKALAN BUN – Setiap musim hujan musibah banjir selalu terjadi di pemukiman warga di Kelurahan Pangkut dan sekitar desa lainnya di Kecamatan Aruta Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) karena berada disekitar bantaran DAS Arut.

Untuk mengantisifasi pemukiman warga disekitar bantaran DAS Arut agar tidak selalu terkena banjir, Bambang Suherman Wakil Ketua II DPRD Kobar sejak dulu sering meghimbau kepada Pemkab Kobar untuk segera melakukan relokasi.

Namun sampai sekarang, belum ada perhatiannya dari Pemkab Kobar dan banjirpun saat ini semakin meluap kepemukiman warga Kelurahan Pangkut dan desa lainnya.

“Dari dulu saya mendorong pemerintah daerah mencari solusi, untuk menangani daerah rawan banjir. Jadi selain memberikan bantuan, Pemda juga harus memiliki rencana jangka panjang,“ kata Bambang Suherman, kepada awak media, Minggu 4 September 2022.

Bambang Suherman, juga menyarankan permukiman penduduk yang rawan bencana banjir di Kecamatan Arut Utara  agar direlokasi ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, lokasi yang terdampak banjir selalu ditempat yang sama.

“Jadi dalam setahun bantuan yang dikucurkan untuk penanganan bencana cukup besar. Dan alangkah lebih baiknya, anggaran tersebut justru membangun tempat pemukiman baru, dan kedepannya tinggal fokus pada peningkatan infrastruktur,” ujarnya.

Bambang mengungkapkan memang sudah seharusnya direlokasi, sebab program pembangunan akan terkesan mubazir, karena setiap banjir misalnya ada proyek semenisasi jalan desa yang baru dikerjakan, maka tidak akan bertahan lama karena terkena banjir.

Sehihgga pembangunan daerah yang sering diterjang banjir dipastikan tidak akan dapat berkembang, sebab setiap infrastruktur yang selesai dibangun diterjang banjir. Sehingga fisik infrastruktur tersebut menjadi tidak bisa bertahan lama atau cepat rusak.

“Maka, anggaran daerah yang dikucurkan untuk program pembangunan bisa terbuang sia – sia. Barangkali ini perlu jadi bahan pertimbangan pemerintah untuk segera mencarikan solusi,” imbuhnya.

Permukiman warga di Kecamatan Arut Utara yang kerap terdampak banjir adalah, rumah yang berada di tepi sungai, sehingga ketika intensitas hujan tinggi, air sungai akan meluap dan membanjiri rumah warga.

Menurutnya dengan kawasan permukiman masyarakat yang sudah tidak kondusif dan tidak ideal untuk perumahan, pihaknya sudah menyampaikan usulan relokasi untuk masyarakat di bantaran sungai.

“Usulan relokasi sudah kerap kami sampaikan. Sehingga tinggal tindak lanjut dari Pemda,” imbuhnya.

Melihat intensitas hujan yang tinggi di Kobar, dalam kesempatan ini Bambang Suherman mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah dan bantaran sungai untuk lebih waspada dan berhati-hati karena banjir bisa terjadi kapan saja. (Man).