Budaya Panen Madu Hutan oleh Masyarakat Desa Karuing

Budaya Panen Madu Hutan oleh Masyarakat Desa Karuing

KASONGAN – Budaya panen madu hutan masih ada hingga saat ini. Tepatnya di Desa Wisata Karuing, Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan. Proses pemanenan madu secara tradisional rutin dilakukan masyarakat ketika sudah musim lebah madu hutan.

Umumnya jenis lebah yang diambil hasil madunya yakni Lebah Dorsata. Proses memanenya pun menggunakan alat seadanya.

Raya Sadianor mengaku sudah sering ikut panen madu hutan dan ini sudah sering dilakukan anak muda di kampung halaman secara turun menurun.

“Saya belajar dari orang tua. ayah saya belajar dari kakek saya, ada teknisnya agar tidak disengat, ya memang harus hati-hati” ujar pria berusia 28 tahun tersebut.

Ketika lebah sudah meninggalkan sarangnya, dia mengambil sebilah parang dan mulai memotong sarang lebah yang berdiameter sekitar 1,5 meter.

“Panen madu ini, namanya panen lestari jadi cuman mengambil air madunya, sementara anakan tidak diambil, ini agar lebahnya tetap kembali ke sarangnya, berbeda dengan zaman dulu, seluruh sarang diambil,” ucapnya.

“Proses panen madu hutan tidak direkomendasikan bagi yang tidak ahli. karena proses ini hanyak dapat dilakukan bagi yang sudah ahli. Namun jika hanya ingin meliat proses boleh-boleh saja, namun ada ritual yg di ikuti sebelumnya,” jelasnya.

Desa Karuing merupakan salah satu dari empat desa yang bakal calon desa wisata, karuing memang dikenal  memiliki potensi pariwisata berbasis masyarakat, budaya dan lingkungan yang paling menonjol. Begitu juga dengan aktivitas masyarakatnya dalam pengelolaan pariwisata sudah terlihat seperti adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

(Kawit)