Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah Penting dalam Mewujudkan Desa Wisata

Tim pendamping dan penilai desa wisata saat melakukan kunjungan kerja ke calon desa wisata.

KASONGAN – Kalangan DPRD Katingan mendorong Pemerintah Kabupaten Katingan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Katingan untuk berkolaborasi dengan masyarakat perihal pembangunan dan pengembangan Desa Wisata.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua I DRPD Katingan Nanang Suriansyah. Menurutnya, keberadaan Desa Wisata akan memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam peningkatan perekonomian dan keterbukaan lapangan kerja.

“Ada beberapa faktor yang saat ini perlu diperhatikan dalam pengembangan Desa Wisata. Salah satunya adalah penggalian dan pengelolaan potensi wisata secara optimal, dimana pemerintah dan masyarakat harus mampu berkolaborasi dalam aspek pengembangannya,” ucapnya.

Politisi partai berlambang pohon beringin ini juga mengatakan, bahwa pengembangan Desa Wisata secara otomatis akam mendatangkan keuntungan dari segi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak pariwisata dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

“Seperti yang kita lihat selama ini, masyarakat yang bermukim di pelosok desa tentunya sulit mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan ekonomi yang memadai, karena berbagai keterbatasan. Sehingga keberadaan Desa Wisata tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan penghasilan masyarakat dan terbukanya lapangan kerja baru,” tambahnya.

Selain itu, sambungnya, banyak potensi wisata di Bumi Penyang Hinjei Sempei yang bisa digali oleh masyarakat dan pemerintah dalam mendukung pengembangan Desa Wisata. Misalnya dibidang kuliner dengan menonjolkan makanan tradisional, susur sungai menggunakan Sampan (Perahu Kecil,-red), hingga kegiatan-kegiatan yang menunjukan kearifan lokal suku Dayak.

“Apabila semua itu bisa tergali secara optimal, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan progres Desa Wisata dipastikan berjalan sebagaimana mestinya, disamping pemerintah juga memberikan dukungan seperti ketersediaan Sarana – Prasarana (Sapras) dan Fasilitas pendukung seperti MCK dan penginapan, ” pungkasnya.

Ditempat terpisah Sekretaris Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Katingan Ramang mengatakan tahun ini pihaknya sudah membentuk tim pendampingan dan penilain desa wisata.

Tim ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Katingan Nomor 556/363 Tahun 2022 tentang Tim Pendamping dan Penilai Desa Wisata dengan jumlah 23 orang. Dia menjelaskan, tim tersebut terdiri dari unsur tenaga ahli, akademisi atau dosen perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Tengah, Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Katingan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Katingan, praktisi pelaku usaha wisata dan unsur pers atau media.

Tim pendamping dan penilai desa wisata mempunyai sekurangnya delapan belas tugas diantaranya melaksanakan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa mengenai teknis penilaian desa wisata.

“Untuk tahun ini ada empat desa yang akan kita lakukan penilaian sebagai calon desa wisata yakni Desa Karuing, Desa Jahanjang, Desa Talaga dan Desa Tumbang Samba,” tuturnya.

Empat desa tersebut memiliki potensi pariwisata berbasis masyarakat, budaya dan lingkungan yang paling menonjol. Begitu juga dengan aktivitas masyarakatnya dalam pengelolaan pariwisata sudah terlihat seperti adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Desa Karuing terdapat Taman Nasional Sebangau dan Punggu Alas, Desa Jahanjang dengan keindahan Danau Bulatnya, Desa Talaga dengan tempat sakral Alun-alun Tarantang dan Desa Tumbang Samba dengan Danau Mare dan cagar budaya.

(Kawit)