Desa Jahanjang Potensi Dikembangkan Menjadi Desa Wisata

Tim pendamping dan penilai desa wisata saat melakukan identifikasi wisata danau hai atau danau panjang di desa Jahanjang Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan.

KASONGAN – Penyambutan tim pendamping dan penilai desa wisata di Desa Jahanjang Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan diwarnai dengan beragam pertunjukan budaya pesisir.

Sebelumnya dalam kunjungan pertama Tim penilaian desa wisata ditampilkan dengan atraksi potong pantan dan lawang sekepeng. Dikunjungan kedua yang dilakukan pada tanggal 26 November 2022, tim penilain yang dipimpin Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Katingan Ramang disambut dengan penyambutan adat.

Dari berbalas pantun dan seluruh tamu disuguhkan makan buah pinang dan daun Sirih. Sebagai sambutan kekeluargaan.

Tim penilain disambut dengan acara penyambutan adat yang dipimpin mantir adat Desa Jahanjang Sarwepin. Penyambutan sangat meriah dan harmonis, dengan tradisi Pesisir.

Seluruh warga desa, aparat desa serta anak-anak sekolah turut hadir menyambut dengan penuh suka cita kedatangan tim penilain. Selesai penyambutan, para tamu tersebut diajak makan dan mulai explore potensi dengan mengunjungi beberapa destinasi danau yang banyak tersebar di sekitar.

Seperti Danau Bulat yang memilih keindahan dan pesona pemandangan air merah kecoklatan. Kemudian dilanjutakan dengan menyusuri potensi wisata lainya yaitu danau Hai atau panjang.

Danau panjang selama ini menjadi salah satu penyangga ekosistem alam yang ada, para masyrakat lokal disana banyak bergantung hidup dengan potensi alam tersebut. Ya, danau ini selian menyimpan paronama alam juga memiliki potensi ikan yang luar biasa.

“Sangat spesial pada penyambutan ini ialah adanya atraksi balap katinting. Diikuti  antusias oleh  8 motoris katinting Desa jahanjang. Sungguh luar biasa dan momen yang sangat spesial bagi kami, khususnya bagi saya,” ungka Raya Sadioanor salah satu praktisi pariwisata.

Selatelah selesai pertunjukan dan explor potensi, tim pendampingan dan penilaian desa wisata melanjulanjutkan diskusi, mendengar kesiapan desa Jahanjang menjadi desa wisata..

Setelah selesai kegiatan, sebelum pulang, seluruh tim mendapat oleh-oleh dari warga dan pemerintah Desa jahanjang dengan memberi olahan produk lokal khas desa dan ikan asin sebagai ciri khas Desa.

“Sebagai pelaku usaha serta praktisi pariwisata. Saya melihat ada potensi besar di desa Jahanjang yang perlu dikembangkan serta diseriusi,” pungkasnya.

Selian wisata alam, kehidupan masyarakat desa lokal juga menjadi wisata edukasi terutama bagi generasi muda. Dimana salah satu hal yang menarik di tempat ini kita masih bisa melihat pengerajin purun.

Kegiatan menganyam menjadi rutinitas harian masyarakat terutama ibu-ibu sebagai salah satu penghasilan tambahan sehari-hari.

Satu hal membuat sedikit heran ketika mencari tahu tentang pengolahan anyaman purun adalah,  harga penjualan olahan purun sangat murah. Harga ini tentunya tidak sebanding dengan tenaga dan pikiran saat proses pembuatan topi atau tas purun ini.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak masyarakat mulai berhenti membuat anyaman purun  karena harganya murah dan tidak sebanding dengan proses pengerjaannya. Beberapa masyarakat hanya akan membuat anyaman purun jika ada orang yang memesan.

(Kawit)