Ini Cara Atasi Masalah Harga Ayam Boiler di Kobar, DPRD: Pemkab Harus Gandeng Investor

Ilustrasi

PANGKALAN BUN – Saat ini harga ayam potong (boiler) sedang melangit membuat masyarakat Kotawaringin Barat kebingungan karena ayam boiler di Kobar, stoknya semakin menipis.

Untuk mengatasi masalah tersebut. DPRD Kobar meminta pemerintah daerah segera memperbaiki sistem peternakan yang ada saat ini yang dikelola oleh oleh perorangan untuk ditingkatkan dengan menggandeng investor.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kobar Jaya Sutiyana dari Fraksi Partai Golkar.

Menurutnya Sutiyana yang juga sebagai Ketua KUD Tani Subur, permasalahan kelangkaan daging ayam ras tersebut disebabkan karena para peternak ayam boiler sulit mendapatkan pakan yang murah.

“Sebenarnya kuncinya ada di pakan, dimana harga pakan ternak memang sangat mahal, hal itu sebagai penyebab utama mahalnya harga daging ayam ras di pasar, bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, sudah harganya mahal, daging ayam ras pun di pasar kosong, pemerintah daerah Kobar harus segera turun tangan, ” kata Sutiyana, Senin 5 Juni 2023.

Selain itu juga lanjutnya, pemerintah daerah Kobar harus bertindak, merubah sistem sistem peternak yang ada saat ini, karena rata rata hanya menjalankan kegiatannya yang semuanya sangat ketergantungan dari pemodal.

“Menyikapi hal itu, saya menyarankan pemerintah harus mengandeng para investor untuk mengelola produk pakan, kita membuat pakan di kobar, hal itu untuk mengurangi biaya traspotasi yang cukup mahal,” ujar Sutiyana.

Menurutnya juga, pemerintah  daerah Kobar memulai memikirkan kesiapan bahan pakan seperti jagung, melalui  gerakan petani untuk menanam jagung, karena jagung ini bisa di olah untuk pakan dan di produksi di Kobar. Untuk pengelolaannya bisa memanfaatkan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).

“Untuk masalah permodalan, kami sangat mengharapkan agar pihak perbankan memberikan kemudahan  akses permodalan dengan suku bunga rendah dan cara yang mudah, kita bangkitkan kembali semangat peternak kita dengan kehadiran pemerintah daerah dan perbankan,” Pungkas Jaya Sutiyana Sutiyana. (Man)