Mukhtarudin: Perlu Kebijakan Inovatif Pemerintah Tingkatkan Lifting Migas

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin

JAKARTA– Pencapaian realisasi produksi siap jual atau lifting minyak bumi terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini menjadi keprihatinan semua pihak.

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengaku realisasi lifting minyak bumi Januari hingga April 2023 baru mencapai rata-rata sebesar 605,0 ribu barel per hari (rbph).

“Ini lebih rendah dari rata-rata tahun 2022 sebesar 612 rbph atau masih berada di bawah target APBN sebesar 660 rbph,” tutur Mukhtarudin Jumat 14 Juli 2023.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan pencapaian Lifting minyak masih menghadapi persoalan klasik berupa penurunan alamiah sumur-sumur produksi yang semakin tua, terjadinya unplanned shutdown, sehingga menyebabkan produksi menurun.

“Migas Indonesia menurun karena dipengaruhi kondisi lapangan migas dan fasilitas produksi yang sudah tua,” tandas Mukhtarudin.

BACA JUGA:   Integrasi Tiktok Tokped Untungkan UMKM, Ini Kata Anggota Komisi VI DPR RI

Untuk itu, Anggota Banggar DPR RI pun ini mendorong pemerintah untuk fokus pada eksplorasi sumur-sumur migas baru agar produksi bisa ditingkatkan untuk kebutuhan energi ke depan.

“Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah untuk mencari terobosan kebijakan yang inovatif, mengingat potensi minyak bumi
Indonesia masih cukup besar,” pungkas Mukhtarudin.

Untuk diketahui, Koordinator Penerimaan Negara dan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Minyak dan Gas Bumi, Heru Windiarto mengaku pencapaian target lifting migas masih menghadapi banyak kendala di lapangan.

“Sampai dengan Triwulan I tahun 2023 pencapaian target lifting migas masih menghadapi banyak kendala di lapangan, baik kendala operasi, kegiatan pengembangan maupun kendala non teknis lainnya,” kata Heru.

BACA JUGA:   Partai Gelora Punya Harapan Besar Walau Belum Berhasil Lolos ke Senayan

Dia berharap ada koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan termasuk daerah penghasil migas seluruh Indonesia dapat mempertahankan dan meningkatkan lifting migas pada periode berikutnya.

Kinerja kegiatan usaha hulu migas Triwulan I tahun 2023 (periode Januari s.d. Maret 2023), secara nasional realisasi lifting minyak bumi rata-rata sebesar 590,41 MBOPD atau mencapai 89%.

Realisasi lifting gas bumi sebesar 936,15 MBOEPD atau mencapai 85%. Sedangkan realisasi harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 77,54 per barel, atau mencapai 86% dibanding target sebesar US$ 90 per barel.

Namun demikian pihaknya tetap optimis karena Ditjen Migas Kementerian ESDM bersama dengan SKK Migas, BPMA dan seluruh KKKS senantiasa berusaha untuk dapat mempertahankan dan atau meningkatkan produksi migas pada tahun-tahun berikutnya.

(adista)