Bupati Kotim Imbau Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi Pihak Luar Terkait Insiden di Pelantaran

NARDI/ BERITA SAMPIT - Bupati Kotim Halikinnor saat diwawancarai media

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyampaikan terkait insiden bentrok berdarah antar warga di Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu, agar masyarakat jangan mudah terprovokasi atau dihasut dan bersama-sama menjaga kondusifitas daerah.

“Terkait apa yang terjadi di Pelantaran kami turut prihatin dan kita sudah perintahkan Polres, Polsek dan Camat setempat agar menenangkan situasi,” kata Halikin, Selasa 12 September 2023.

Ia menyampaikan hal tersebut adalah masalah keluarga yang sudah lama terkait sengketa lahan, namun sangat disayangkan masyarakat juga dilibatkan sampai bentrok terjadi.

Sengketa sudah berproses di pengadilan, sehingga harusnya masyarakat jangan terhasut, menunggu saja hasil dari persidangan jangan sampai bertindak anarkis.

“Bahkan informasinya bukan warga setempat namun dari luar daerah yang terlibat,” ujarnya.

Menurutnya, sangat disayangkan daerah Kotim sudah aman namun harus diganggu dengan adanya pihak luar yang ingin menganggu keamanan dan kondusifitas daerah. Ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas dan jangan mudah terprovokasi atau mudah dihasut oleh oknum tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA:   ODOJ Kalteng Berbagi Kebahagiaan untuk 210 Guru Ngaji di Kotim

“Dan menunggu saja masalah tersebut sudah ditangani kepolisian dan berproses di jalur hukum sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Diberitakan permasalahan lahan yang tidak kunjung usai antara Hok Kim alias Acen dengan kelompok Alpin Laurance berujung bentrok di lapangan.

Insiden terjadi sekitar pukul 12.42 WIB hingga menyebabkan satu nyawa melayang pada Senin 11 September 2023 di lokasi sengketa lahan di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)

Dikabarkan satu korban meninggal dunia, setelah mendapatkan luka bacokan di sejumlah tumbuhnya yang bernama Saudi berumur 38 tahun yang beralamat di Kuala Tambangan, Takising Pelaihari, Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:   Safari Ramadan ke Sampit, Kapolda Kalteng Disambut Bupati Kotim

Sementara itu, Pani yang juga berasal dari Kalimantan Selatan berumur 40 tahun dirujuk ke rumah sakit di Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan intensif karena luka akibat benda tajam di sekujur tubuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, dari kelompok Acen ada tiga korban yakni Cuncun, Deny dan Hartoyo. Bahkan salah satunya dalam kondisi luka parah.

Ratusan personel Polres Kotim diterjunkan ke lokasi guna meredam dan mencegah bentrokan antar dua kubu kembali terjadi lagi. Tidak hanya itu sejumlah perwira Polres Kotim juga ikut ke lokasi kejadian.

“100 personel kita terjunkan ke lokasi,” ungkap Kabag Ops Polres Kotim Kompol Samsul Bahri. (Nardi)