Janjikan Dulang Suara, Sejumlah Warga Tawarkan Diri Jadi Timses Jelang Pileg

IST/BERITA SAMPIT - Spanduk dan baliho bakal calon anggota legislatif mulai menjamur di sejumlah titik di Kota Sampit.

SAMPIT – Pelaksanaan pemilihan anggota legislatif (Pileg) tinggal beberapa bulan lagi, namun saat ini sejumlah orang banyak sudah yang berkeliaran memanfaatkan momentum ini.

Salah satunya oknum masyarakat yang kerap kali menjanjikan akan mendulang suara jika jasanya digunakan pada pemilihan anggota legislatif 14 Februari 2024 mendatang.

Salah satu bakal calon anggota legislatif di wilayah daerah pemilihan (dapil) II yang meliputi Kecamatan Baamang – Seranau mengaku sudah beberapa kali didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku siap membantunya untuk mendulang suara.

“Kenal saja tidak, mereka tiba-tiba datang, ya ujung-ujungnya meminta uang, tidak saya kasih mereka memaksa, katanya sudah meluangkan waktu jauh-jauh datang ke tempat saya tidak diberi ongkos bensin dan lain sebagainya alasannya, bahkan ada juga antar proposal,” kata bacaleg yang enggan namanya disebut ini, Selasa 17 Oktober 2023.

BACA JUGA:   Gabungan Komunitas Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan Bahagia

Timses semacam ini kata dia datang tanpa menjelaskan strategi apa yang akan dilakukan nanti untuk meraup suara seperti yang dijanjikannya tersebut.

Mereka hanya mengaku bisa mengumpulkan KTP masyarakat yang nantinya akan memilih mereka di Pileg mendatang.

Di sisi lain juga kata dia saat di cek ke bakal calon lain juga, orang yang sama itu juga ada, artinya mereka adalah orang yang sengaja memanfaatkan momentum Pileg ini untuk mempreteli caleg yang mudah mereka kelabui.

Bahkan Berita Sampit juga sempat bertemu dengan salah seorang warga yang sempat datang ke salah satu kediaman Bacaleg dengan menawarkan diri sebagai tim sukses.

BACA JUGA:   Kalapas Sampit dan Ka KPLP Raih Predikat Camlaude Wisuda di UPR

Padahal yang bersangkutan juga pernah ditemui ke kediaman caleg lainnya, saat itu dirinya beralasan akan memberikan suara lebihan yang tidak dikelola calon lainnya tersebut.

“Ada suara lebihan, kita bagi-bagi saja, biasanya teman kita itu (caleg) butuh 100, nah sisanya bisa kita over ke sini (caleg lain),” ucapnya.

Di sisi lain juga mereka kerap mengaku sebagai orang yang dulunya pernah membantu suara untuk mendudukkan sejumlah anggota dewan saat ini. Namun kali ini tidak lagi memberikan dukungan dengan dalih pasca duduk yang bersangkutan sudah lupa dengan perjuangan mereka tersebut.

(Naco)