Ini Kata Anggota DPRD Kobar Tentang Festival Batang Arut Lomba Klotok Hias di DAS Arut Pangkalan Bun

MAN/BERITA SAMPIT - DPRD Kobar berpartisipasi ikut tampil memeriahkan Festival Batang Arut 2023-Lomba Klotok Hias di DAS Arut Pangkalan Bun.

PANGKALAN BUN – Berbagai acara pada peringatan HUT Kobar ke-64, khususnya untuk hiburan rakyat cukup meriah. Seperti halnya acara Festival ‘Batang Arut’ yang menampilkan sejumlah Kelotok Hias di Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut Pangkalan Bun.

Anggota DPRD Kobar dari Partai Gerindra Hj.Hatnanti mengatakan, Festival Batang Arut Lomba Klotok Hias merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya lokal dan sebagai media mengajak masyarakat melestarikan sungai.

“Festival Batang Arut, yang telah diagendakan oleh Pemkab Kobar menjadi agenda tahunan, juga sebagai motivasi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai kelestarian lingkungan sungai,“ ujarnya.

Festival Batang Arut yang di warnai dengan kelotok yang di hias, merupakan bentuk kehormatan masyarakat Kobar atas keberadaan Kesultanan Kutaringin, sebab Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut Pangkalan Bun merupakan saksi sejarah berdirinya Kesultanan Kutawaringin. Sehingga melalui Festival Batang Arut, lomba kelotok hias jadi bagian dari perayaan hari jadi ke-64 Kobar sekaligus menghidupkan kembali masa keemasan Sungai Arut.

“Pada prinsipnya sungai jika di kelola dengan baik, maka keberadaannya akan memberikan dampak positif, mulai sektor pariwisata hingga pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga dengan adanya kegiatan festival batang Arut ini sebagai bentuk kepedulian dan ke cintaan masyarakat Kobar akan keberadaan sungai dan budaya lokal,” imbuh Hj. Hatnanti.

Dirinya pun memberikan Apresiasi dan dukungan kepada pemerintah daerah Kobar, yang telah mengagendakan kegiatan Festival Batang Arut ini sebagai agenda tahunan dalam memeriahkan Hari jadi Kabupaten Kotawaringin Barat.

“Dari Festival Batang Arut ini juga sebagai wujud komitmen masyarakat Kobar untuk terus menjaga kelestarian sungai, sebab sepanjang masa masyarakat dan Sungai tidak bisa di pisahkan, untuk itu hingga saat ini masih banyak masyarakat kita yang hidupnya berada di sepanjang bantaran sungai,” ungkapnya.

Politisi Partai Gerindra, juga mengimbau kepada masyarakat, untuk terus  melestarikan lingkungan sungai, jangan sampai sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat tercemar.

“Dan masyarakat jangan dibiasakan membuang sampah ke sungai, juga kalau mengkap ikan jangan menggunakan racun, dan  menyetrum karena akan merusak seluruh habitan yang ada disungai,“ ungkap Hj. Hatnanti. (Man)