Ratusan Siswa Kelas XII SMAN 1 Sampit Jalani Tes Urine

ILHAM/BERITA SAMPIT - Para siswa kelas XII SMAN 1 Sampit, saat menjalani tes urin yang di gelar olel BNK Kotim. Rabu 1 November 2023.

SAMPIT – Ratusan siswa kelas XII Sekolah Menengah Pertama (SMA) Negeri 1 Sampit, menjalani tes urin narkoba yang diselenggarakan oleh Badan Narkotikan Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak sekolah dalam upaya mencegah masuknya narkoba dikalangan pelajar, Rabu 1 November 2023.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini karena bersifat positif, tujuannya adalah sebenarnya bukan ingin mengorek-ngorek atau mengetahui, tapi ini merupakan salah satu cara pencegahan tidak cuma untuk siswa SMAN 1 Sampit, tapi juga saya yakin tujuan BNK adalah untuk mencegah secara keseluruhan para pemuda, remaja kita di kabupaten Kotim secara umum,” jelas Kepala SMAN 1 Sampit Muhammad Darma Setiawan.

BACA JUGA:   Sejumlah Orang Terluka saat Kebakaran, Satu Harus Operasi

Dia juga mengucapkan berterima kasih kepada BNK Kotim, yang memilih SMAN 1 Sampit sebagai sampel untuk tujuan pencegahan beredarnya narkoba dikalangan pelajar.

“Kami sebagai guru dan seluruh warga sekolah menyambut baik kegiatan ini,” ucapnya.

Darma juga yakin dan berdoa, bahwa dari hasil tes urin tersebut, seluruh siswanya bebas dari keterlibatan narkoba.

“Walaupun nanti misalnya ternyata tiba-tiba ada terindikasi, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak BNK, Polres serta Dinas Pendidikan bagaimana sebaiknya. Tapi tentu saja tindakan yang kita lakukan adalah pembinaan,” kata Darma.

BACA JUGA:   Bekas Dermaga Gudang Gembor Sampit Dikeluhkan Warga Sering Digunakan Pesta Miras dan Mesum Pasangan Sejoli

Ditambahkan, selama ini SMAN 1 Sampit sangat ingin menyelenggarakan sendiri tes urin tersebut, namun terkendala dana karena cukup memerlukan biaya yang besar.

“Kami sependapat dengan bu Wakil Bupati, bahwa untuk penerimaan siswa baru itu memang bagus diselenggarakan seperti ini. Tapi juga menjadi pertimbangan pihak sekolah-sekolah manapun dan juga Disdik itu berkenaan dengan biaya,” terangnya

“Selama ini kita tidak berani menambah persyaratan itu pada penerimaan siswa baru, kita khawatirkan mempersulit masyarakat meski kita tahu tujuannya pasti sangat baik agar siswa tidak coba-coba untuk memakai, tidak coba-coba menggunakan, dan tidak coba-coba untuk merasakan,” pungkasnya. (ilm)