Kasus Pertengkaran Berujung Maut di Seruyan, Netizen Ramai-ramai Minta Perusahaan Turun Tangan

IST/BERITASAMPIT - Netizen ramai-ramai pertanyakan peran perusahaan terkait kasus pembunuhan di Pos Satpam Pondok 1 Divisi 1 Kebun SAYE PT. Adi Tunggal Mahajaya, Desa Ayawan, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Minggu 17 Desember 2023 lalu.

KUALA PEMBUANG – Netizen ramai-ramai berkomentar soal kasus pertengkaran berujung maut yang terjadi Pos Satpam Pondok 1 Divisi 1 Kebun SAYE PT. Adi Tunggal Mahajaya, Desa Ayawan, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, yang mengakibatkan salah satu korban harus meregang nyawa.

Peristiwa tragis yang terjadi pada Minggu 17 Desember 2023, pukul 17.30 WIB, yang menyebabkan HI meregang nyawa akibat bertengkar dengan RL yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Seruyan.

Apa yang dilakukan oleh RL memicu banyak komentar. Bahkan tidak sedikit netizen mempertanyakan kehadiran perusahaan agar dapat memberikan perhatian kepada kasus yang terjadi di kebun SAYE PT. Adi Tunggal Mahajaya.

Ramainya permintaan netizen agar pihak perusahaan turun tangan memberikan pembelaan pada pelaku RLD (44) muncul pada akun Tik Tok Sampit Expres.

Komentar netizen itu datang dari pemilik akun bernama @Mas R, “kalo dri pihak PT tidak ad pembelaan untuk tersangka sungguh sngt d sayangkan karna beliau bertugas sesuai tggung jawabnya,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh pemilik akun yang bernama @Alruvi Istiqomah, “Seharusnya sih begitu, setidaknya sedikit meringankan hukuman,” ujarnya dalam sebuah cuitan.

BACA JUGA:   Seorang Wanita Ditemukan Tewas Gantung Diri di Desa Pelantaran

Desakan tersebut mendapatkan pembelaan dari pemilik akun yang bernama @Arsita Tiwow, yang mengaku sebagai adik dari korban.

“iya benar bertugas tapi dalam keadaan mabuk.. dan abang saya bukan penggarong saat itu dia hanya ijin masukan mobil ke kebunya pribadinya,” ujarnya.

Komentar lain datang dari @hihao86 menyebut, “itu tdk akn terjadi kwan, mna perusahaan bisa gtu, kbanyakn orng bkrja di daerah rwan, tdk brni ambil resiko yg patal. krn tdk ad jaminan dr pt,” ujarnya.

Kemudian pemilik akun bernama @Erick Marchel tampak menyetujui komentar dari @hihao86, “setuju saya”.

Kemudian, sindiran itu datang dari @Mas R bang al yang menyebut terkait proses hukum jika kasus serupa menimpa pihak aparat.

“dan seandainya ini terjadi pada pihak aparat apakah akan sama hukumnya sm masnyarkt biasa,” tulisnya.

Sementara itu, pemilik akun @Mas R juga ikut mengungkit pembelaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

“kalo dri pihak PT tidak ad pembelaan untuk tersangka sungguh sngt d sayangkan karna beliau bertugas sesuai tggung jawabnya,” ujarnya.

BACA JUGA:   Hadiri Peresmian UP3 Pangkalan Bun, Asisten II Setda Seruyan Harapkan Ini

Pemilik akun @Arsita Tiwow kembali menimpal dengan mengungkap fakta lain sebelum kejadian berdarah itu.

“iya benar bertugas tapi dalam keadaan mabuk.. dan abang saya bukan penggarong saat itu dia hanya ijin masukan mobil ke kebunya pribadinya,” timpalnya.

Sindiran itu kembali dituliskan oleh akun bernama @azib, “membela diri salah, klo ga membela diri g mna nasib dgn diri sndri yg dlm kondisi terancam,” ujarnya.

Kemudian sindiran itu kembali dibalas oleh @Arsita Tiwow, dia mempertanyakan alasan pelarangan yang dilakukan oleh pelaku untuk masuk ke kebun pribadinya.

“lalu apakh dibenarkan bekerja dalam keadaan mabuk, sdgkan abang saya hanya ijin masuk ke kebun milik pribadinya tiba2 diserang,” ungkapnya.

Kronologis lengkap terkait kejadian ini dapat dilihat dari berita yang telah diterbitkan beberapa waktu lalu.

TRAGIS! Pertengkaran Berujung Maut di Seruyan, Satu Nyawa Melayang

Polres Seruyan Gelar Rilis Kasus Pertengkaran Berujung Maut