Clean Up Desa Satiruk Bersama PT RMU-Pokdarwis Berlangsung di Tengah Guyuran Hujan

NARDI/BERITA SAMPIT - Para peserta Clean Up Desa Satiruk bergotong royong membersihkan sampah anorganik.

SAMPIT – Kegiatan Clean Up Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bersama PT Rimba Makmur Utama (RMU), kelompok Sadar Wisata (Pordarwis), organisasi, serta masyarakat digelar ditengah guyuran hujan pada Minggu 3 Maret 2024.

Para peserta Clean Up dari karyawan PT RMU, Pokdarwis, Ecoality, Karang Taruna, KNPI, HMI, PMII, IPMK Palangka Raya, BKSDA, akademisi, siswa, guru, aktivis lingkungan serta masyarakat itu tetap semangat melakukan gotong royong membersihkan lingkungan Desa Satiruk.

Kepala Zona Pulau Hanaut PT RMU Andi Angga Kusuma menyampaikan para peserta berjumlah sekitar 100 orang, dibagi empat kelompok membersihkan berbagai titik di sekitar pantai satiruk serta lingkungan dari sampah-sampah anorganik yang berhamburan.

BACA JUGA:   Gabungan Komunitas Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan Bahagia

“Setelah dikumpulkan nantinya akan dipilah-pilah sampah anorganik yang bisa didaur ulang, dibuat karya serta yang sudah tidak bisa,” ungkapnya.

Latar belakang gerakan clean up karena Desa Satiruk sebagai desa wisata binaan dari Kementerian Parawista Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) RI, namum Pokdarwis melihat kondisi pemukiman dan bibir pantai masih banyak sampah plastik yang dihasilkan dari pemukiman warga yang berhamburan.

Dikarenakan tidak ada tempat penampungan atau pembuangan sampah terakhir, kebiasaan membakar dan membuang sampah ke sungai adalah jalan satu-satunya yang masyarakat lakukan di Desa Satiruk.

Hal itu bisa mengurangi daya tarik wisatawan karena kondisinya yang banyak sampah, dan merusak kelangsungan lingkungan.

BACA JUGA:   Seorang Wanita Ditemukan Tewas Gantung Diri di Desa Pelantaran

Maka Pokdarwis berinisiatif untuk membuat kegiatan Clean Up dengan support dari PT RMU untuk melakukan kegiatan gotong royong bersama berbagai organisasi untuk membersihkan lingkungan Partai Desa Satiruk.

Jika lingkungan bersih maka daya tarik wisatawan yang datang, maka bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat dan perekonomian akan bangkit.

Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik untuk menunjang ekonomi masyarakat, pemanfaatan hutan magrove di Desa Satiruk, lingkungan bersih masyarakat hidup sehat.

Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat lokal tentang pentingnya pola hidup sehat dan tidak membuang sampah sembarangan serta semangat gotong royong. (Nardi)