Mengeluh Jalan di Mentaya Hulu Rusak, Netizen: Tidak Usah Menuntut Suara Kalian Sudah Dibeli

IST/BERITA SAMPIT- Tangkapan layar komentar netizen dalam postingan foto kondisi jalan Mentaya Hulu.

SAMPIT – Dalam sebuah kiriman ke grup Facebook bernama (IWAK) Informasi Warga Kuala Kuayan, akun Marsa Gemoy memposting kondisi jalan di Kecamatan Mentaya Hulu yang rusak para, diakses pada Jumat 15 Maret 2024.

“Mana am buhan (para) caleg-caleg nii semalam (kemarin),.bisi (punya) jua kah mata kalo sudah minta dukungan biar yang rumahnya handak roboh gin dimintakan dukungan tapi kalo sdhh tapilih (terpilih), bapilih-pilih (berpilih) memberi bantuan,” tulisnya sebagai caption dalam postingan tersebut.

Sontak saja postingann mendapat puluhan komentar netizen yang menyinggung kembali para caleg saat Pemilu menggunakan money politik atau politik uang dalam meraih suara sehingga seakan suara masyarakat sudah dibeli.

“Sudah di bayar lunas waktu pencoblosan,” tulis akun Arto Artlina meramaikan komentar.

“Inya semalam (ia kemarin) manukar (membeli) eh suara dengan buhan ikm (kalian) dengan harga 100 atau 200 (ribu rupiah), apa urusannya dengan jalan rusak, tiwas org km hakon (oleh sebabnya kalian mau) suara dihargai cuma seitu, selamat menderita Iah untuk 5 tahun kedepan dengan kondisi jalan seperti itu,” Kata akun Belgia M. Alimun.

“Ujar (kata) caleg yang menang,maka sudah d bari (bukankan sudah diberi)) amplop baisi (berisi) duit serangan fajar knpa d takoni (ditanyakan) lagi sdh dbayar,” kata Basriyah Hananta.

“Kabakalan (tidak bakal) am kalo sudah duduk bang ae kada (tidak) ingat am inya (dia) lawan (dengan) kita,” sahut akun Bobby.

BACA JUGA:   Sebanyak 838 PPPK Kotim Resmi Dilantik

“Bya (cuma) 100 rb, kuambil duitnya ja, jar Ada yang nambah itu am ku coblos.. Kuan (kata) cil enor..,” sahut akun Karnadi Adi.

“buhan (para) caleg bebayar jua am semalam suara, jadi impas sudah,” celetuk akun Ikhwan Arifin.

“Ngga ada yg memperhatikan gara2 si fajar,” Tagas Setiawan Madras

“Rp300 ribu jar (katanya) serangan fajar, kada (tida) dapat jua aku,” celoteh akun Shalihudin.

Salah satu akun menyebutkan jalan tersebut kewenangan ada di Bupati Kotim, meminta perusahaan untuk memperbaikinya.

“Ini jalan Km 03 Sarpatim tu kalo, mun iya (kalau benar) ini lain kewenangan caleg kayanya ini wajib bupati, tinggal minta ke PT BAT atau KMA ja beres am,” kata akun Raja Jotol.

Sementara itu akun lain mengatakan di Mentaya Hulu hanya ada satu Caleg yang duduk maka minta dengan caleg wilayah kecamatan lain di dapil 5 lainnya, serta caleg terpilih 2024 belum dilantik sehingga belum bisa bergerak.

“Mentaya Hulu hanya diwakili satu orang bro, minta baiki (peribaki) dengan buhan (para caleg) Parenggean aja,” kata Indra Mahendra.

“Menurut ku harus lantik helu (dulu) punk wal, amun wayah tuh tawa punk amun aku pribadi (kalau sekarang menurutku tidak bisa), bukan membela, masih dia uluh hapan Ah pas taman taman guang PT, jawab uluh eweh ikau tuh dia lah mahamen (bukan membela datang ke PT, dijawab orang siapa kamu ini, malu lah) hahaha, hehehe tetap semangat wal, Ela duan atei sambil hureh ih wal (tetap semangat bro, jangan ambil hati ini hanya bercanda),” tulis akun Andi Lala.

BACA JUGA:   Sampit Kembali Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 6,0

Sebagian kembali menyalahkan masyarakat sendiri karena memilih caleg berdasarkan uang, bukan berdasarkan kinerja yang baik dan jujur.

“Jituh pnk wal je kuang kuh (begini kalau kataku), ketika ada putra daerahnya maju dan menawarkan diri menjadi garda terrdepan pembangunan daerahnya sendiri, malah dibuang percuma demi Rp200 sampai Rp500 ribu. Giliran Pehe lah (sakit lah), jalan rusak lah, langit bocor lah. Lalu am (lalu kemudian) ngomel ngomel. Memang karakter orang kita ini yang masih bobroknya yaitu Playing Victim. Tabur tuai tetap tege am (ada) wal, yang memilih untuk seperti itu justru masyarakatnya sendiri,” tulis akun Teh Botol.

“Bra huran ih jln itah kau anta rusak jtun kmjuan sma sinde,(tidak heran jalan kita rusak tidak ada kemajuan sama sekali), prak ayun uluh uras rata ba aspal ndai Mun jln ith kau kute-kute trus ih keadaan, (dekat punya orang semaunya diaspal, sedangkan jalan kita seperti itu saja keadaannya,” kata Mamira Pemantang.

“Itu bukan urusan caleg, yangg salah itu masyarakat, karena yangg memilih itu kalau nggak ada uang mereka nggak mau pilih, yang jujur banyak tapi nggak ada uangnya,” tulis akun FahRiz Nur Muhammad. (Nardi)