Pemkab Kotim Tetapkan Status Transisi Darurat Banjir ke Pemulihan

NARDI/ BERITA SAMPIT- Suasana rapat penetapan perpanjangan status tanggap darurat banjir Kabupaten Kotim.

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menetapkan Status Transisi Darurat Bencana Banjir ke Pemulihan, selama 14 hari kedepan, 23 Maret hingga 5 April 2024.

Hal tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Evaluasi Penetapan status bencana banjir bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Jumat 22 Maret 2024.

Bupati yang diwakili Assisten II Sekretariat Daerah Kotim Alang Arianto menyampaikan berdasarkan saran dan masukan dari instansi yang hadir status ditetapkan transisi untuk pemulihan bencana banjir.

“Potensi hujan sudah mulai turun, beberapa hari belakangan banjir juga sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Irawati Tetap Ingin Harati Hingga Periode Kedua, Jika Tidak Begini Langkahnya

Ia menyebutkan memang ada desa yang belum surut dari banjir sepenuhnya, seperti Hanjalipan, serta desa yang ada di Sungai Ubar, sehingga status masih masuk transisi pemulihan.

“Kita tetap melihat situasi ke depan ini, dari prakiraan BMKG bahwa intensitas hujan mulai menurun, namun cuaca cepat berubah, tetap kita pantau,” ungkapnya.

Jika dalam prosesnya kembali adanya banjir hingga darurat maka akan dirapatkan kembali, dengan pimpinan yang mengambil keputusan.

“Statusnya status, tapi jika kita langsung putus sama sekali tanggap darurat maka bantuan tak bisa diberikan, makanya diambil transisi pemulihan,” ungkapnya.

Ia menilai kondisi paksa banjir juga kemungkinan masih ada gangguam kesehatan pada masyarakat, sehingga dinas kesehatan bisa bersiap.

BACA JUGA:   BMKG Prakirakan Kotim Memasuki Masa Transisi Musim Hujan ke Kemarau April 2024

Berdasarkan data dari BMKG Kotim bahwa dasarian ketiga (tanggal 21-31) Maret 2024, hingga dasarian pertama (tanggal 1-10) April 2024, intensitas hujan masuk kategori rendah, sehingga potensi banjir juga rendah.

“Saat ini di Kotim berlangsung masa peralihan ke musim kemarau, Mei Juni mulai memasuki musim kemarau,” kata prakirakan cuaca BMKG H Asan Sampit, Afla Centauri yang hadir dalam rapat.

Sebelumnnya diketahui status tanggap darurat banjir ditetapkan Pemkab Kotim dari tanggal 24 Februari hingga diperpanjang sampai 22 Maret 2024 karena intensitas curah hujan cukup tinggi. (Nardi)