Ikut Festival Kebudayan Nasional dengan Modal Patungan.. Kemana Perhatian Pemda Di Kalteng?

    SOLO-Semangat kuat untuk mempertahankan kebudayaan dan memperkenalkan kebudayaan sebagai generasi penerus Dayak Kalteng, terlihat jelas pada mahasiswa Kalteng yang berada di Solo, Jawa Tengah dengan ikut aktif dalam kegiatan Festival Seni Tradisi Muda Indonesia.

    Ketua Himpunan Mahasiswa Kalteng di Solo Nurahmadani mengatakan kegiatan tersebut merupakan pertunjukan seni kebudayaan dari seluruh organisasi mahasiswa daerah yangg ada di Solo.

    Kegiatan sendiri ini akan berlangsung Mugi Dance pada  29 sampai 31 Oktober 2016 nanti. “Meskipun lelah harus bisa membagi pikiran dan tenaga serta waktu dalam menuntut ilmu sebagai mahasiswa dan mempersiapkan kerajinan tradisional untuk di tunjukkan di stand juga berlatih tari-tarianan lokal Kalteng untuk di pertunjukan dalam festival,”kata mahsiswa program pasca sarjana asal Sampit ini.

    Niat mahasiswa Kalteng Solo untuk tampail kata dia penuh dengan semangat dan semua ingin memberikan penampilan terbaik dalam Festival Seni Tradisi Muda Indonesia.

    “Semua sama dengan daerah lain ingin  menunjukan kebudayaan daerah yang mereka miliki. Kami sendiri telah mempersiapkan baju Tari Dayak, miniatur Rumah Betang serta persiapan lainya agar bisa tampil optimal di acara tersebut,”katanya.

    Agar berjalan lancar, Dani mengatakan mahasiswa asal di perantauan ini  harus merelakan untuk menyisihkan dana dari uang saku mereka  secara sukarela demi memperkenalkan kebudayaan.

    Ditanya soal bantuan dari pemerintah daerah Kalteng, alumni Fakultas Hukum Universitas Bung Karno Jakarta ini  menyampaikan sudah mencoba menghubungi stakeholder di Kalteng. “ Untuk bantuan terkait dengan kegiatan ini, baru  1 orang anggota DPRD Provinsi Dapil Kotim Ir Artaban yg bersedia membantu,”katanya.

    Dia berharap kedepan perhatian terhadap kegiatan, karena lewat kegiatan seperti itu keberadaan daerah Kalteng dipromosikan. Keikutsertaan mahasiswa Kalteng sebutnya bertujuan  memperkenalkan kebudayaan Kalteng bukan hanya di tingkat lokal saja tapi memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Kalteng di tingkat nasional,”paparnya.

    Dia berharap ke depan perhatian pemerintah daerah terhadap mahasiswa di perlu dimaksimalkan, sebab sejauh ini masih dirasakan sangat minin bila dibandingkan dengan daerah lain.

    “Pemerintah daerah masih belum melihat kami yang berkuliah di luar Kalteng sebagai aset penting sebagai generasi penerus yang menjaga, melestarikan serta duta promosi kebudayaan Kalteng,”tuturnya.

    “Kami yakin suatu saat mereka akan sadar pentingnya mahasiswa Kalteng yang berada di luar daerah untuk menjaga kebudayaan serta memperkenalkan kebudayaan Kalteng itu sendiri yg bisa secara terus-menerus meski jauh dari tanah kelahiran,”katanya. (nur/beritasampit.com)