PKK Kelurahan Kota Besi Hilir Digembleng Tingkatkan Strategi Marketing Produk Era Digital

WORKSHOP : Jmy/BS - Kegiatan Workshop yang diikuti ibu-ibu PKK Kota Besi Hilir yang di gelar di Aula Kelurahan Kota Besi, Rabu 12 Februari 2020.

SAMPIT – Dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada masyarakat, terkhusus ibu-ibu PKK Kelurahan Kota Besi Hilir, Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diadakan kegiatan workshop bertema Strategi Marketing Produk Kerajinan Rotan di Era Digitalisasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP Muhammadiyah Sampit bekerjasama dengan unsur dosen dan pemerintah setempat, Rabu 12 Februari 2020. Sehingga dapat memaksimalkan pemasaran produk rotan.

Kegiatan yang digagas oleh mahasiswa KKN itu dilaksanakan di Aula Kelurahan, yang diikuti sebanyak 40 orang ibu-ibu PKK dengan narasumber Novianti Rahmawati, M.Pd dan Utfa Yunianto, S.Pd.

Ketua posko satu, Imam Indra mengatakan bahwa kegiatan itu adalah salah satu dari rangkaian program kerja mahasiswa selama KKN berlangsung hingga, 19 Februari 2020 mendatang.

BACA JUGA:   Kalapas Sampit dan Ka KPLP Raih Predikat Camlaude Wisuda di UPR

“Harapannya, dengan dilaksanakannya kegiatan ini masyarakat setempat khususnya ibu-ibu PKK mampu memaksimalkan era digital saat ini untuk mempermudah proses pemasaran. Mulai dari pengemasan, promosi hingga distribusi produk,” terang mahasiswa program Pendidikan Bimbingan dan Konseling itu.

Disamping itu, Lurah Kota Besi Hilir, Yusuf, SE menyebutkan, bahwa saat ini menjual produk bukan hanya dari lapangan. Tetapi juga bisa dari rumah dengan menggunakan teknologi yang telah dimiliki.

”Kegiatan ini dalam rangka untuk marketing pemasaran sehingga ibu-ibu nanti dapat pengetahuan bagaimana cara memasarkan hasil prodak-prodak yang ada di Kelurahan Kota Besi Hilir ini. Karena walaupun ada prodak yang dihasilkan namun dari pemasaran kurang begitu diminati atau karena kurang sponsor, juga kurang pengetahuan dari dunia luar. Prodak kita tidak akan dapat berkembang sebagaimana yang kita inginkan jika tidak memaksimalkan era digitalisasi,” jelasnya.

BACA JUGA:   Truk Angkutan Dipersulit Dapatkan BBM Subsidi, Sopir: Hancurkan Mata Pencaharian

Yusuf menjelaskan, di dalam strategi pemasaran kita ketahuai ada permintaan dan ada penawaran. Jadi kita berjualan tidak hanya menjajakan barang-barang kesana kemari, sekarang sistem digitalisasi kita hanya menunggu dirumah dengan menggunakan jari, kita sudah bisa melakukan penjualan yaitu melalui sosial media.

(Jmy/beritasampit.co.id)