Ini Strategi Tepat Rudini Darwan Ali Antisipasi Covid-19 dan Cegah Dampak Ekonominya

DRM/BERITA SAMPIT - M. Rudini Darwan Ali Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur.

SAMPIT – Pemikiran dan saran lain muncul dari Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Rudini Darwan Ali terkait pencegahan penyebaran virus Corona di Kalimantan Tengah (Kateng), khususnya Kotim. Menurut pria yang merupakan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kotim ini, langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yaitu membuat atau menyediakan tempat pensterilan orang.

“Jika memang kebijakan Kepala Daerah bertentangan dengan Kebijakan Pusat, maka menurut kami langkah tepatnya yaitu membuat atau menyediakan tempat mensterilkan setiap orang yang datang maupun pergi, baik di Bandara, jalur darat, dan jalur laut, dengan seperti ini ekonomi daerah juga tidak mati dan masyarakat juga masih bisa melakukan aktivitas namun ada pengecualian, misalnya daerah yang sudah masuk zona merah,” jelas Rudini, Senin 30 Maret 2020 siang.

BACA JUGA:   Batamad Kotim Gelar Rapim, Bahas Sejumlah Program Kerja

Bakal Calon Bupati Kotim putaran Pilkada 2021 ini juga mengungkapkan, kebijakan Gubernur Kalteng yang ingin melakukan penutupan Bandara Tijilik Riwut Palangka Raya tersebut juga memiliki alasan kuat, terutama menyangkut zona merah maupun meningkatkannya penyebaran Covid-19 saat ini di Ibu Kota Provinsi tersebut.

“Tetapi ada langkah lain yang menurut kami bisa dilakukan selama proses pengajuan tersebut, yaitu dengan cara menyediakan tempat pensterilan tadi, termasuk memperketat pengawasan di bandara di daerah masing-masing serta menerapkan sistem buka tutup jalur laut dan darat, disertai pendeteksian dini terhadap individu yang keluar masuk tersebut, artinya jemput bola,” bebernya.

BACA JUGA:   IGTKI Kotim Bagikan Takjil ke Masyarakat di Jalan A Yani Sampit

Dia juga berharap Pemerintah Kotim mulai menerapkan sistem tersebut untuk menghindari konflik dimasyarakat dengan hukum, maupun menghindari dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sendiri bagi masyarakat Kotim.

“Memang semua sektor terdampak, tetapi yang perlu kita kaji adalah bagaimana caranya agar ekonomi daerah tidak begitu melemah akibat kasus ini, meskipun tidak berjalan normal tentunya pemerintah harus melihat kondisi di lapangan terutama masyarakat ekonomi kebawah, kitai ingin mereka tetap waspada namun ekonomi mereka tidak terbebani,” tutupnya. (Drm/beritasampit.co.id).