Kelompok Tani di Kotim Bertambah Seiring Perluasan Lahan, Didominasi Usia Tua

JMY/BERITA SAMPIT - Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian, Rudi Herlambang.

SAMPIT – Ditengah pandemi virus korona atau Covid-19 saat ini, sejumlah kelompok tani yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tetap melakukan aktivitas seperti biasanya, untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Kotim. Meski ada anggaran yang digeser untuk rasionalisasi anggaran namun program pertanian tidak termasuk ke dalam hal itu, dan tetap menjalankan program pertanian seperti dari kabupaten dan provinsi.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Rudi Herlambang mengatakan, semakin bertambahnya lahan pertanian maka semakin bertambah pula kelompok tani yang ada di Kotim.

“Luasan tanah 100 hektare biasanya diisi 50 anggota kelompok tani, kalau ada luasan lahan yang bertambah otomatis anggotanya juga bertambah,” ujarnya, Selasa 5 Mei 2020, saat ditemui di ruang kerjanya.

BACA JUGA:   Seorang Pria Dikabarkan Tercebur di Sungai, Warga dan Tim Gabungan Cari Korban

Disebutkannya saat ini ada sekitar 1.047 kelompok tani yang ada di Kotim yang tersebar di 17 Kecamatan. Diantaranya, 90 kelompok di Pulau Hanaut, 99 kelompok di Teluk Sampit dan 115 kelompok di Mentaya Hilir Selatan. 49 kelompok di Mentaya Hilir Utara, 99 kelompok di MB Ketapang, 75 kelompok di Seranau, 64 kelompok di Baamang, 29 kelompok di Kota Besi, 24 kelompok di Telawang, 64 kelompok di Cempaga, 29 kelompok di Cempaga Hulu, 80 kelompok di Parenggean, 31 kelompok di Tualan Hulu, 82 kelompok di Mentaya Hulu, 35 kelompok di Bukit Santuai, 30 kelompok di Antang Kalang dan 52 kelompok di Telaga Antang.

BACA JUGA:   Warganet Dukung BBM Subsidi Dihapus

“Dari semua kelompok tani itu, terhitung ada sekitar 36.843 jumlah anggotanya. Dan dari jumlah itu sekitar 70 persennya berusia tua. Dalam kelompok tani itu ada beberapa macam komoditas unggulan, seperti padi, palawija, sayuran, sapi, unggas, buah, sawit, karet, babi, toga dan kambing. Masing-masing daerah itu punya komoditas unggulan yang bisa dijual hingga keluar daerah. Dan untuk luasan lahan tani yang ada di Kotim ini jika di akumulasi semua daerah tersebut menjadi 117.836 hektare,” bebernya.

Sejumlah kelompok tani ini terus diberikan penyuluhan oleh dinas terkait, dimana satu orang penyuluh membina 8 hingga 16 kelompok tani. Dengan jumlah kelompok yang ada maka diperlukan penyuluh sebanyak 132 orang. (Jmy/beritasampit.co.id).