Petani Rotan Desa Rawa Sari Belajar Kerajinan Rotan Kualitas Internasional

ANYAMAN ROTAN : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Kepala Desa Rawa Sari (kanan) saat menerima kenang-kenangan dari Kepala Desa Terantang berupa anyaman rotan.

SAMPIT – Guna meningkatkan pengetahuan tentang kerajinan rotan, sejumlah petani rotan Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melakukan kunjungan kerja lapangan ke Desa Terantang, Kecamatan Seranau.

Kepala Desa Rawa Sari, Sigit Pranoto mengatakan, selama ini petani rotan hanya sebatas memanen kemudian dijual kepada pengepul. “Nah, dengan kunjungan kerja lapangan ini kami harapkan pengetahuan petani rotan akan bertambah, terutama mengenai cara mengelola rotan untuk dijadikan kerajinan,” ucap Sigit usai kunjungan, Sabtu 20 Juni 2020.

BACA JUGA:   Pilkada 2024, Berpeluang Halikinnor Maju Bersama Sekda Kotim

Dia menjelaskan, jumlah kebun rotan di Desa Rawa Sari antara 50-60 hektare dengan hasil sekitar 10-15 ton per bulan. “Kami harapkan, kunjungan ke pusat kerajinan rota di Desa Terantang setidaknya bisa menjadi salah satu acuan untuk mengelola rotan lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Terantang Aswadi Syukur menjelaskan, Desa Terantang salah satu desa penghasil rotan terbesar bahkan hasil anyaman berbahan rotan tidak hanya dijual ditingkat lokal kabupaten, provinsi Kalteng, pulau jawa bahkan ke internasional.

BACA JUGA:   Sejumlah Jalan di Kecamatan Mentaya Hulu Kembali Alami Rusak Parah Akibat Dilintasi Mobil TBS Melebihi Beban

Perwakilan PT Rimba Makmur Utama Desmon menambahkan, pihaknya merupakan salah satu pendamping dalam hal pemasaran. “Kebetulan kami mendampingi untuk pengelolaan rotan dan sudah diekspor ke inggris terutama anyaman keranjang,” katanya.
(ifin/beritasampit.co.id)