Ketua KNPI Kalteng: Kontribusi Pemuda Mampu Tingkatkan Indonesia dan Daerah Menjadi Maju

IST/BERITA SAMPIT - Ketua KNPI Provinsi Kalteng, Rahmad Handoko.

PALANGKA RAYA – Peluang pemuda di era globalisasi untuk berkontribusi dalam  pembangunan negara semakin terbuka, dimana pemuda sangat berperang penting dalam memajukan bangsa Indonesia ataupun daerah.

Revolusi mental pemuda yang meliputi daya kritis, mindset positif, bertindak secara nyata, terbuka terhadap hal-hal baru, memiliki integritas tinggi, serta berani untuk memulai.

Sebagaimana yang diungkapkan Ketua Komite Nasional Pemuda  Indoneisa (KNPI) Provinsi Kalimantan Tenggah (Kalteng), Rahmad Handoko, dalam memperingati sumpah pemuda ke 92 yang diselegarakan oleh Prodi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Perguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Palangka Raya (UPR), Selasa 27 Oktober 2020.

Kegiatan Webinar Nasional tersebut mengambil tema, “Peringatan Sumpah Pemuda ke-92 refleksi sejarah, tantangan dan peluang bagi generasi Milenial”.

Rahmad Handoko mejelasakan, bahwa di era globalisasai, generasi muda dapat mengakses informasi global secara cepat dan positif, sehingga pemuda Indonesia akan semakin mampu bersaing dengan para pemuda yang ada diseluruh pelosok dunia.

BACA JUGA:   Budpar Kalteng Gelar Sosialisasi Anugrah Kebudayaan Indonesia

Sebagaimana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)  memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi dimulai dari tahun 2020, akan mengalami puncak pada tahun 2030 yang akan datang, dengan kondisi saat ini sangat menguntungkan Indonesia karena jumlah usia produktif akan lebih banyak dibandingkan usia non-produktif.

“Pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif akan mencapai 64%. Jumlah ini merupakan jumlah tertinggi di sepanjang sejarah. Oleh sebab itu, kondisi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia,” ungkap Rahmad Handoko kepada beritasampit.co.id.

Lebih lanjut Rahmad Handoko mengungkapkan, bahwa dengan melihat fakta, antara tahun 2020-2030, Indonesia mengalami bonus demografi dan mempunyai target untuk sukses dalam mencapai program Sustainable Development Goals (SDGs). Dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi tersebut dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Menurut data statistik tahun 2018, dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265  juta jiwa, sebagian besar adalah usia produktif, hal ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan sebaik mungkin.

BACA JUGA:   DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat Kunjungi Dislutkan Kalteng

“Penduduk usia produktif harus mampu untuk berkontribusi penuh dalam memajukan Indonesia dan Daerah,” tuturnya.

Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya ini, bahwa Indonesia khusunya di Kalteng masih memiliki waktu sekitar 10 tahun lagi untuk mengoptimalkan peran dari para pemudanya, waktu tersebut sangatlah singkat jika tidak ada kontribusi nyata dari pemerintah.

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah harus mampu menyakinkan para pemuda Indonesia  bahwa aspirasi, peran, dan kontribusi merekalah yang mampu mendorong Indonesia agar mampu mencapai target SDGs di tahun 2030 mendatang

“Dengan kontribusi pemudalah Indonesia serta Daerah akan mampu naik tingkat dari negara berkembang menjadi negara maju, oleh sebab itu, kolaborasi pemuda, Pemerintah Indonesia dan Daerah akan maju,” ucapnya. (M.Slh/beritasampit.co.id).