Kemenag Kalteng : Momentum Isra Miraj Perkuat Keimanan

IST/BERITA SAMPIT - Kakanwil Kemenag Kalteng Abdul Rasyid.

PALANGKA RAYA – Umat muslim memperingati salah satu momen bersejarah, peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu menandai turunnya perintah menunaikan ibadah shalat fardhu yang selanjutnya menjadi bagian dari rukun Islam.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalimantan Tengah Abdul Rasyid ketika dimintai komentarnya atas peringatan Isra Miraj mengatakan, salah satu makna yang dapat diimplementasikan umat muslim saat ini ialah bagaimana kita memperkuat keimanan kepada Allah SWT. Jika dihubungkan dengan kondisi pandemi Covid-19, di mana segala sesuatu yang terjadi adalah dalam kuasa Allah SWT.

“Pesan Isra Miraj yang harus kita dalami saat ini adalah bahwa shalat tak hanya menjadi ritual rutin semata. Namun lebih dari itu, shalat harus menjadi bagian memperkuat keimanan kepada Allah,” ucapnya. Kamis 11 Maret 2021

BACA JUGA:   Komunitas Dayak Bajuju Kalteng Lakukan Aksi Damai Tolak Hak Angket

Jika salat telah mampu mengantarkan umat muslim dalam titik keimanan yang kokoh, maka apapun yang dihadapi dalam kehidupan akan dapat dilalui dengan baik. Termasuk peristiwa pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi.

Karenanya, peristiwa Isra Miraj yang terjadi di bulan Rajab hendaknya benar-benar diresapi dan dimasukkan ke dalam relung hati terdalam agar tidak semata ritual tanpa makna. Karena itulah yang harus menjadi pertaruhan bagi seorang muslim.

“Kita membuktikan keimanan itu dengan tetap berikhtiar dan memasrahkan segala hasilnya kepada Allah SWT,” katanya.

Isra’ Mi’raj terjadi di masa lampau. Namun peristiwa itu adalah sebuah kejadian yang nyata karena disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal itu menjadi pembuktian bahwa Isra Miraj adalah sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkau.

BACA JUGA:   Yuas Elko Membuka Gelar Seni Budaya Hari Perempuan Internasional

“Ini pun menjadi bagian dari penguatan keimanan kita, bahwa bagaimana kita meyakini sebuah peristiwa yang jika diukur dengan akal itu manusia tidak dapat menjangkaunya. Namun kita harus yakin bahwa Isra Miraj itu nyata adanya,” tegasnya.

Di sisi lain, Abdul Rasyid mengingatkan bahwa Rajab adalah bulan mulia. Nabi Muhammad SAW dalam memperhatikan bulan Rajab sampai memanjatkan doa. Rajab juga menjadi tonggak dari rangkaian ibadah-ibadah penting pada bulan yang jatuh setelahnya, yaitu bulan Sya’ban dan Ramadhan.

“Maka dari itu, marilah kita gunakan bulan Rajab ini dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal salih, istighfar, sedekah, puasa dan lain sebagainya,” ucapnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)