Komunitas Dayak Bajuju Kalteng Lakukan Aksi Damai Tolak Hak Angket

SYAHYUDI/BERITA SAMPIT - Dayak borneo bersatu, komunitas dayak bajuju Kalteng bersama masyarakat Kalimantan Tengah saat melakukan aksi damai.

PALANGKA RAYA – Dayak borneo bersatu, Komunitas Dayak Bajuju Kalteng melakukan aksi damai di tugu Soekarno kota Palangka Raya, Sabtu 16 Maret 2024.

Adapun aksi yang dilaksanakan tersebut merupakan dengan tujuan, menolak hak angket dengan alasan kondisi tidak mendesak, pemilu 2024 sudah berlangsung dengan baik, aman dan kondusif.

Kordinator aksi Thoseng T Asang mengatakan, bahwa pihaknya dalam hal ini menolak adanya hak angket, karena sebagai warga negara indonesia yang mencintai budaya serta adat istiadat khususnya budaya dayak yang merupakan warisan leluruh dan sebagai aset negara kesatuan republik indonesia.

“Selain itu sebagai masyarakat yang beradat maka kami sangat menghormati pemimpin daerah, serta pemimpin negara dalam hal ini kepala desa, camat, bupati, gubernur dan presiden ri, alasan kami menghormati para pemimpin karena mereka adalah pemimpin yang dipilh oleh rakyat secara syah oleh rakyat melalui mekanisme demokrasi,” ucapnya.

BACA JUGA:   Survei Indopol: Calon Bupati Kobar 2024 Rakhman Ebol Bersaing Ketat dengan Petahana

Lebih lanjut apa bila ada oknum dan kelompok yang menghina, melecehkan dan berupaya menjatuhkan atau memakzulkan dengan cara-cara yang tidak konstitional, maka pihaknya akan membela dan melakukan perlawanan, baik melalui jalur hukum dan jalur aksi.

“Hal ini merupakan sebagai bentuk kongkret kami membela pimpinan kami, dalam hal ini presiden RI yang dipilih secara syah dan demokrasi, kami menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut, tentunya kami mendukung pemerintahan presiden RU bapak Ir H Joko Widodo dan siap mengawal berakhir masa jabatannya,” tambahnya.

BACA JUGA:   Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Kalteng Malang Raya Dikukuhkan

Tentunya karena bagi orang dayak se tanah borneo bapak Ir H Joko Widodo sebagai raja dayak yang arif dan bijaksana dicintai oleh rakyat, maka dari itu menolak pemakzulan presiden RI bapak Ir H. Joko Widodo oleh oknum atau sekelompok yang inkonstitional.

“Kemudian dalam hal ini menerima hasil pemilu 2024 yang berlangsung dengan damai dan kondusif, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat indonesia khususnya masyarakat Kalteng untuk menghentikan polemik pemilu 2024 serta menolak penggunaan hak angket yang berdampak memecah belah persatuan bangsa,” ungkapnya.(yud)