Jadi Penguji Tamu Sidang Promosi Doktor di UPR, Ini Harapan Sekda Kalteng

M.SLH/BERITA SAMPIT - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri yang merupakan Penguji Tamu sidang promosi Doktor Lilis Suriani.

PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri menjadi Penguji Tamu dalam sidang promosi Doktor Lilis Suriani dalam Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Palangka Raya, Senin 19 April 2021.

Ujian Promosi Doktor yang dilaksanakan secara luring dan daring tersebut berpusat di Aula Rahan Rektorat UPR dengan judul penelitian “Dampak Asap Akibat Kebakaran Lahan dan Hutan terhadap Kesehatan masyarakat di Kalimantan Tengah”.

Dalam kesempatan itu, Fahrizal Fitri mengapresiasi apa yang menjadi bahan penelitian oleh Lilis Suriani, dan mempertanyakan tentang apa yang menjadi tujuan utama dalam penelitian tersebut serta manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.

BACA JUGA:   Langkah Muhammad Syauqie untuk Menjadi Gubernur Kalteng Terhalang Ini

Dia berharap dapat bermanfaat bagi Pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi agar lebih memahami dampak kebakaran lahan dan hutan bagi kesehatan, sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lagi.

“Kita berharap dengan adanya informasi ini jadi secara ilmiah dapat mengantisipasi dengan kegunaan dalam kebakaran hutan dan lahan tentunya dalam kesehatan pada masyarakat. Kami dari pemerintah sangat apresiasi atas penelitian ini sehingga alokasi antara kejadian bencana dengan kesehatan masyarakat yang terkena bencana,” tutur Fahrizal dalam sambungan melalui zoom.

Sementara itu, Lilis Suriani menerangkan bahwa, ia merumuskan beberapa rekomendasi bagi Pemerintah Provinsi Kalteng dalam mencegah untuk menangani dampak asap akibat kebakaran lahan dan hutan berupa pembatasan luas lahan boleh dibakar beserta frekuensi waktu, pemanfaatan teknologi bola air yang mudah cepat dan transport, peningkatan kualitas tenaga kesehatan.

BACA JUGA:   Pengendalian Karhutla di Kalteng Terus Mengalami Perbaikan

Melalui penelitian ini, jelas Lilis, masyarakat dapat mengetahui bahwa, kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan memiliki kandungan gas-gas toksik yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan, sehingga diharapkan muncul suatu persepsi dan kesadaran dari masyarakat Kalteng untuk mengurangi pengelolaan lahan dengan cara membakar. (M.Slh/beritasampit.co.id).