Sanidin : Acara Adat Bisa Dijadikan Ajang Promosi Usaha Karya Lokal

IM/BERITASAMPIT - Sanidin, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur.

SAMPIT -Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H. Sanidin mengungkapkan pergelaran acara ritual adat maupun ritual keagamaan yang berkaitan erat dengan adat tradisi maupun adat istiadat serta budaya di Kotawaringin Timur bisa dijadikan ajang promosi setiap potensi yang ada.

Menurutnya di daerah dengan motto Habaring Hurung ini sangat banyak acara ritual besar yang erat kaitannya dengan adat istiadat maupun budaya lokal yang hampir setiap tahunnya di selenggarakan di berbagai daerah pedesaan hingga kota. Hal itu tentunya harus dilirik dan dijadikan sebagi peluang oleh pemerintah daerah kedepannya.

“Kesempatan atau peluang itu harusnya kita manfaatkan, baik dari segi promosi budayanya, maupun hasil usaha karya lokalannya, misalnnya saja seperti karya ukir kita di berbagai daerah pedesaan, lalu kemudian hasil karya menjawetnya atau produk UMKM lainnya, itu bisa di pasarkan, melalui kegiatan tersebut,” paparnya, Senin 31 Mei 2021.

BACA JUGA:   Hukuman Berat Menanti Begal Residivis Bersajam

Dijelaskan  pria bergelar sarjana agama itu, dengan adanya acara besar dalam bentuk ritual itulah hasil karya lokal asli buatan putra atau putri daerah bisa di pamerkan, hal itu tenetu bisa terus memompa kreativitas masyarakat di daerah Kotim ini pada umumnya.

“Kotim ini kita ketahui masyarakatnya sangat erat sekali dengan karya-karya seni, kita bisa jadikan contoh di Bali, mereka memanfaatkan acara ritual adatnya untuk mempromosikan karya-karya lokalnya. Daerah kita inipun bisa melakukan hal itu” bebernya.

BACA JUGA:   BPK RI dan Polda Kalteng Investigasi Internal ke Gedung Expo Sampit

Legislator Partai Gerindra ini meminta agar pihak Dinas Pariwisata setempat bisa memberikan peluang maupun menciptakan peluang tersebut agar nasib masyarakat maupun generasi Kotim tidak tenggelam di zaman moderenisasi saat ini, apalagi ditengah sulitnya ekonomi dimasa pandemi seperti sekarang tentunya hal tersebut dinilai perlu terobosan agar bisa meringankan beban masyarakat secara luas.

“Selama ini banyak yang sudah nyaris hilang, lama-lama tenggelam juga khas-khas yang ada di Kotim ini kalau dibiarkan, generasi kita tenggelam dalam suasana pesatnya kemajuan teknologi saat ini. Kita harap Dinas Pariwisata bisa melakukan dan memberikan terobosan baru,” tutupnya.

(im/beritasampit.co.id).