Keterbatasan SDM Hambat Produksi Kopi di Dapil III

KUALA PEMBUANG – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan menyebut jika saat ini jumlah produksi komoditas kopi yang bersumber dari lahan perkebunan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) III sedang kosong.

Jumlah produksi kopi yang kosong tersebut meliputi Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu, Batu Ampar dan Suling Tambun.

Hal itu dikatakan anggota DPRD Seruyan Atinita, dia menyebut pada saat ini jumlah produksi kopi di wilayah tersebut sedang menurun akibat dari terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertani kopi.

BACA JUGA:   Susun Jadwal, DPRD Gelar Banmus bersama Eksekutif

“Untuk saat ini sebenarnya banyak yang memerlukan komoditas tersebut, tapi kalau cuman mengharapkan dari perkebunan masyarakat rasanya sedikit sulit. Karena maklum saja dari pengalaman mereka untuk berkebun kopi itukan tidak ada,” katanya, Selasa, 28 September 2021.

Dikatakan Atinita, jika memang tidak ada semacam bimbingan teknis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tata cara berkebun kopi yang baik dan benar, maka usaha pengoptimalan perkebunan kopi di wilayah tersebut akan sulit tercapai.

BACA JUGA:   Susun Jadwal, DPRD Gelar Banmus bersama Eksekutif

Berdasarkan informasi dari Atinita, saat ini harga kopi sendiri terbilang normal yakni mencapai Rp40.000 perkilogram. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan saat ini adalah bahan baku yang tidak tersedia.

“Bahan bakunya yang tidak ada. Lahan perkebunan masyarakat juga minim, dan yang kemarin diusulkan ke dinas terkait juga tidak ada realisasi,” pungkasnya. (ASY)