PETANI KATA

Puisi untuk Korie Layun Rampan

 

Di lorong-lorong pengap

Kau rindu ladang-ladang tua

Di lekuk pedalaman Mahakam

‘Aku adalah petani yang tersesat di kota’

Desahmu di antara gemuruh udara

Menyesak dada

 

Di lorong-lorong pengap kota

Kau tabur benih yang kau bawa

Dari rimba raya nafasmu

Hingga saatnya kau panen

Bagi kumbang-kumbang hatimu

‘Kurang berisi’ desahmu

Diantara deru memekak telinga

 

‘Selalu saja ada yang terlupa

Betapa pun ribuan lahan

Telah kusemai dengan benih terpilih’

Desahmu lagi

 

‘Angin tak pernah biarkan

Kita puas dengan apa yang kita tanam’

Desahku diam-diam

 

 

Sampit, 2012

ASPUR AZHAR