Ketua PCNU Bima Ajak Seluruh Masyarakat Konsentrasi Bela 4 Pilar Kebangsaan

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bima H. A. Munir Hammy, M. Si saat memberikan sambutan

BIMA – Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya menjaga wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya.

NU yang didirikan 31 Januari 1926 kini berusia 96 tahun, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat peringati hari lahir NU yang ke 96 dengan tema Istigosah dan Tausiah Keagamaan, di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Desa Roka, Kecamatan Belo, Minggu 30 Januari 2022, malam.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan H. Abbas Abdullah, S.Sos menyampaikan, bahwa hari ini 137 Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di seluruh dunia berjuang untuk menegakkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, Islam yang toleran, Islam yang mengajak pada kedamaian, Islam yang menyejukkan, bukan Islam yang mencaci maki.

“Sahabat kami yang ada di luar negeri sana sedang berjuang sekeras mungkin untuk mendamaikan saudara-saudara kami yang sedang bertengkar di Timur Tengah sana,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bima, Drs. H. A. Munir Hammy, mengatakan, di penghujung perjalanan abad pertama ini bagi seluruh warga dan pimpinan NU untuk mempersiapkan bekal terbaik guna menyongsong perjalanan khidmat pada abad berikutnya.

Kata dia, sedikitnya ada empat karakter yang perlu dibuat secara bersama-sama untuk memperoleh bangunan Jam’iyah. Pertama, karakteristik keulamaan, dalam setiap individu bimbingan sebagai organisasi yang didirikan oleh para ulama dan auliyah, serta menjadikan ulama sebagai bimbingan, panutan dan tauladan. Hal ini tidak boleh ditawarkan-tawarkan.

Kedua, mempersiapkan setiap kader dan individu pimpinan sebagai mata air, mata air kecil yang jernih dan bermanfaat bagi masyarakat. Juga menyadari tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada umat manusia maupun bertanggung jawab kepada Allah SWT.

Selanjutnya yang ketiga, meningkatkan kesadaran kedisiplinan organisasi, merapikan saf Pimpinan NU di semua jenjang kepengurusannya dalam satu nama gerak yang selaras dan taat pada azas menjadi dasar semangat untuk membangkitkan kesadaran Berjam’iyah.

Keempat, internalisasi nilai-nilai Mawadil Khairil Ummat, kejujuran menjaga kepercayaan dan pemenuhan janji yang telah disampaikan, menempatkan semua hal pada porsinya dan konsisten dalam melaksanakan tugas dan amanah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima ini mengajak masyarakat terutama warga NU berkonsentrasi dan konsisten untuk membela Pancasila, membela Bhineka Tunggal Ika, dan membela NKRI serta membela Undang – Undang Dasar 1945.

“Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menggerakkan semangat nasionalisme dan semangat toleransi dan moderasi beragama serta dalam melawan segala bentuk radikalisme, tuan guru, para santri dan seluruh pemangku kepentingan bangsa agar ikut membantu ketahanan NKRI,” tuturnya Munir Hammy.

Selain itu, Dia berharap agar kegiatan dzikir dan pengajian ini dapat dilakukan secara rutin, dengan tujuan agar seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bima dapat bergabung, terutama para pemuda. Sehingga kegiatan terarah dan tidak mudah terprovokasi serta mendukung kegiatan nasionalisme kebangsaan NU, guna memupuk rasa persatuan dan kesatuan NKRI.

Kegiatan Harlah NU ke-96 tersebut, diisi dengan tausiyah kebangsaan oleh Katib Syuriah PCNU Kabupaten Bima Ustaz Mustafa Umar, M. Pd.I. (Nain/beritasampit.co.id).