Karhutla Mulai Terjadi, 1 Hektar Lahan di Kecamatan Pahandut Terbakar

IST/BERITA SAMPIT - Tim BPBD Kota Palangka Raya saat memadamkan Karhutlah

PALANGKA RAYA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terjadi di Kota Palangka Raya. Berapa waktu yang lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menangani kebakaran lahan seluas 1 hektare di Jalan Karanggan, Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan Pahandut.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengungkapkan bahwa, kejadian Karhutlah tersebut pada awalnya berasal dari laporan masyarakat yang melihat asap hitam membumbung tinggi di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 12.30 WIB.

Tim BPBD Kota Palangka Raya segera menuju lokasi untuk melakukan pemadaman dan pembasahan lahan yang terbakar untuk mencegah api semakin meluas.

BACA JUGA:   Ikuti Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga, Yuas Elko: Upaya Stabilisasi Harga Pangan Jelang Hari Besar

“Untuk penyebab kebakaran, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Tanah gambut dan vegetasi yang terbakar berhasil dipadamkan oleh tim di lapangan satu jam kemudian, dengan memanfaatkan sumber air dari parit sekitar,” terang Emi Abriyani, Rabu 2 Februari 2022.

Emi menjelaskan, meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim penghujan masih akan berlangsung hingga April-Mei mendatang, namun BPBD mulai meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi terjadinya bencana karhutla.

Pemerintah Kota Palangka Raya, telah melakukan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi, TNI/Polri, relawan bahkan hingga tingkat Kelurahan sebagai upaya mencegah terjadinya Karhutlah.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

“Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) di setiap kelurahan tengah kita persiapkan. Ke depannya kita akan segera melakukan rapat membentuk Tim Karhutla untuk pencegahan terlebih dahulu, bagaimana agar jangan sampai ada warga yang membakar lahan. Apalagi saat ini kondisi cuaca panas,” tuturnya.

Dirinyapun menambahkan, untuk ketersediaan sarana dan prasarana pencegahan serta penanganan Karhutlah di BPBD, sudah cukup memadai karena telah dipersiapkan jauh-jauh hari.

“Namun BPBD masih belum memiliki tanki air. Ke depannya kami berusaha memenuhi kekurangan sarpras ini, sehingga kita bisa mencegah bencana karhutla,”tutup Emi.

(M.Slh/beritasampit.co.id)