Masyarakat Banjarmasin Semakin Minati Investasi Emas di BSI

Branch Manager Kantor Cabang Banjarmasin Lambung Mangkurat BSI Bayu Supriyatno menunjukkan contoh emas PT Antam. (ANTARA/Firman)

BANJARMASIN – Investasi berbasis emas di Bank Syariah Indonesia (BSI) kini semakin diminati masyarakat Banjarmasin, Kalimantan Selatan lantaran menawarkan cicilan kecil mulai berat 5 gram.

“Setiap hari antara 5 sampai 6 orang mendaftar untuk investasi berbasis emas saat ini, cukup ramai nampak antusias masyarakat menyambut program spesial BSI,” terang Branch Manager Kantor Cabang Banjarmasin Lambung Mangkurat BSI Bayu Supriyatno di Banjarmasin, Rabu 2 Maret 2022.

Kepemilikan emas secara non tunai atau cicil emas tersebut hanya dipatok uang muka 20 persen dari harga emas yang dibeli saat akad. Harga pun tak berubah sampai emas lunas dibayar dan jadi milik nasabah secara penuh.

BSI menawarkan kepemilikan emas mulai 5 gram sampai 100 gram dengan maksimal pembiayaan Rp150 juta. Nasabah bisa memilih antara emas Antam bersertifikat yang dikeluarkan PT Antam atau bisa juga emas batangan lokal yang kerap tersedia di pasaran.

Untuk jangka waktunya antara satu sampai lima tahun dan bisa dilakukan pelunasan lebih cepat jika nasabah ingin melunasinya.

Dijelaskan Bayu, banyak keuntungan yang didapat masyarakat jika investasi emas dibandingkan hanya menabung dalam bentuk uang.

“Kalau menabung secara konvensional bisa terdampak inflasi artinya penurunan nilai uang dengan kenaikan harga barang secara umum. Sedangkan emas harganya terus naik sehingga nilai investasinya terus meningkat,” jelasnya.

Selain cicil emas, BSI yang menjadi bank Syariah Milik HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara) juga menawarkan gadai emas untuk menjembatani masyarakat membutuhkan keperluan mendesak yang cepat dan mudah.

Bayu menyebut gadai emas biasanya ramai saat masyarakat membutuhkan biaya sekolah anak ataupun ibadah haji dan umrah.

BSI mematok minimal gadai Rp500 ribu dengan biaya titip Rp4.500 per 15 hari dan berlaku kelipatan.

Untuk jangka waktu empat bulan dan bisa dilakukan perpanjangan sesuai kesepakatan jika masyarakat belum bisa melakukan penebusan.

“Cukup tunjukkan KTP dan emas yang akan digadai, 15 menit pencairan sudah bisa dilakukan. Masyarakat juga bisa memanfaatkan mobile banking BSI untuk pengajuan gadai emas sehingga tidak perlu datang ke bank,” papar Bayu.

Penyimpanan emas yang digadai pun dijamin aman dan dilakukan pencucian ketika emas ditebus kembali dalam kondisi bersih.

“Insya Allah BSI menawarkan investasi emas dan pembiayaan berbasis emas yang bisa bermanfaat bagi masyarakat karena merupakan kearifan lokal secara turun temurun,” timpal Bayu.

BSI yang bergerak di bidang perbankan syariah merupakan hasil penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu pada tanggal 1 Februari 2021.

Pemerintah menginginkan perbankan syariah terus berkembang dan semakin besar dengan semangatnya tak sekadar mencari keuntungan namun demi kemaslahatan umat. (Antara/beritasampit.co.id).