8 Mahasiswa STIH Ikuti KKN di Desa Ujung Pandaran

IST/BERITA SAMPIT - Dosen Pembimbing KKN STIH Habaring Hurung Sampit Tasrifinoor, MHI (kemeja putih) saat memberikan sambutan pelaksanaan KKN di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Sabtu 5 Maret 2022.

SAMPIT – Guna memenuhi salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Habaring Hurung Sampit, melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sekitar 8 mahasiswa yang melaksanakan KKN dengan waktu hanya 2 hari yakni dari tanggal 5 dan 6 Maret, meski demikian pelaksanaan tersebut penuh dengan keakraban. Seperti pada kegiatan penyuluhan hukum dan bakti sosial kemasyarakatan.

Dosen Pembimbing KKN STIH Habaring Hurung Sampit Tasrifinoor, SH, MHI mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Desa Ujung Pandaran dan masyarakat setempat yang menyambut baik kedatangan mahasiswanya.

BACA JUGA:   Sampit Kembali Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 6,0

“KKN ini salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh semester akhir sebelum mereka ujian skripsi,” ujar Arif, kepada media ini, Senin 7 Maret 2022.

Dirinya juga menyampaikan kepada mahasiswa yang melaksanakan KKN, agar tetap menjaga nama baik almamater dan berbaurlah dengan masyarakat Desa untuk membuat Inovasi baru untuk dapat memajukan Desa tersebut.

“Pihak kampus siap bersinergi dan membantu sebagai wujud pengabdian masyarakat, sehingga kami disini mengajar dan belajar dari semua elemen masyarakat. Semoga saja kerjasama ini bisa berlanjut dikemudian hari,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Ingin Bebaskan Anak-anak dari Buta Al Quran, Aiptu Yosso Bangun TPQ Gratis yang Kini Dihuni 129 Santri

Sementara, Kades Ujung Pandaran Aswinnur menyampaikan sangat bermanfaat ada mahasiswa yang KKN diwilayahnya. Apalagi ada sedikit pembekalan ilmu tentang hukum kepada warganya.

“Terlebih lagi di desanya masih ada yang tersandung masalah hukum, misalnya kasus narkoba dan pencurian,” ucapnya.

Aswin juga menghimbau kepada warga agar bisa menjaga diri dan keluarga dari hal negatif dan bisa merusak. Misalnya saja masalah penyalahgunaan narkoba.

“Apa lagi desa ini menjadi salah satu desa pariwisata dan ke depannya akan semakin maju dan berkembang,” pungkasnya. (Cha/beritasampit.co.id)