Road Show ke 6 Desa Terpencil di Kabupaten Lamandau, Hj.Maryani Sabran: Banyak Keluhan Masyarakt  Yang Harus Diperhatikan Pemerintah

Ist/BERITA SAMPIT : Hj.Maryani Sabran, didampingi Kades dan Ketua BPD Desa Mangkelang saat menggelar tatap muka dengan warga masyarakat di kantor Desa. 

PANGKALAN BUN – Hj. Maryani Sabran Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), telah melaksanakan ‘Road Show’ sekaligus menyapa masyarakat di 6 Desa terpencil yang ada di Kabupaten Lamandau, sampai ke perbatasan Kalteng-Kalbar, dalam rangkaian reses perorangan Masa Sidang I Tahun 2022.

Adapun desa di kunjungi politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini yakni Desa Sepoyu dan Resa Riam Panahan di Kecamatan Delang, dan Desa Liku, Benakitan, Mengkalang  serta desa di Kecamatan Batang Kawa.

Saat dihubungi beritasampit.co.id, Selasa, 8 Maret 2022 di Pangkalan Bun, Maryani Sabran mengatakan, bukan tanpa alasan dirinya turun langsung ke desa desa terpencil di Kabupaten Lamandau.

“Saya selain ingin menampung aspirasi masyarakat, juga ingin melihat langsung kondisi pembangunan desa seperti infrastruktur desa dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan rumah ibadah, serta kehidupan warga masyarakat yang saat ini masih dilanda pendemi Covid-19,” ucapnya.

Dijelaskan Maryani, pada saat kegiatan tatap muka dengan masyarakat di enam Desa, hampir semua Desa menyampaikan masalah listrik, jaringan komunikasi, masalah plasma, bahkan ada desa yang menyampaikan minta bantuan alat musik untuk adat dan rumah ibadah.

Kehadiran Maryani Sabran, disambut gembira masyarakat karena bagaikan hujan sehari di tengah kemarau. Betapa tidak, selama ini masyarakat sangat merindukan kehadiran wakil rakyat yang mau langsung datang kepelosok desa melihat kehidupan masyarakat desa yang sebenarnya.

BACA JUGA:   Ketua DPRD Kalteng Hadiri Sidang Terbuka Senat UPR: Wisudawan Harus Mampu Berkontribusi di Tengah Masyarakat

“Itulah pentingnya, saya berkunjung langsung ke pelosok desa bisa langsung menampung kesah-keluh warga masyarakat. Dan tentunya semua aspirasi yang disampaikan masyarakat saya agendakan untuk menjadi bahan pembahasan di Provinsi Kalteng,“ ujar Maryani.

Sementara itu,Kepala Desa Sepoyu Niketianus Jakie mengakui selama ini Desanya tidak pernah dikunjungi pejabat  atau pun wakil rakyat, karena sangat jauh dan berada di perbatasan dengan Kalimantan Barat.

“Ibu Hj.Maryani Sabran merupakan pejabat yang pertama menginjakkan kakinya di desa kami. Kami sangat bahagia, karena ibu adalah pejabat yang pertama menjenguk kami di sini. Inilah keadaan kami Bu, tidak ada listrik apalagi jaringan internet, kami sangat merindukan listrik dan jaringan komunikasi karena saat ini semuanya berbasis internet, sehingga kami selalu lambat menerima informasi dari kota, semoga kehadiran ibu membawa berkah bagi kami dan desa-desa yang lainnya yang masih terpencil,” aku Sepoyu.

Hal serupa diungkapkan juga oleh David Kepala BPD desa Mengkalang, dimana infrastruktur jalan saat ini masih jauh dari kata layak dilalui. Sebab apalagi musim penghujan jalan menjadi licin dengan kondisi medan yang berbukit serta terjal, sehingga sangat membahayakan untuk bisa dilalui.

BACA JUGA:   Sektor Kesejahteraan Rakyat Harus Terus Diperhatikan

“Kami sangat bangga, karena perjuangan Ibu Maryani untuk bisa sampai di desa kami sangat luar biasa, meski medan licin dan berlumpur, ibu rela berjalan kaki demi bertemu masyarakat di sini, semoga kehadiran ibu membawa berkah bagi kami semua,” kata David, saat gelar tatap muka di kantor Desa.

Maryani Sabran mengatakan, bahwa dirinya bagian dari masyarakat, apapun yang terjadi, sesulit apapun medan yang harus dilalui, dirinya bertekad untuk bisa hadir di tengah-tengah masyarakat yang ada di enam kecamatan di Kabupaten Lamandau.

“Aspirasi yang di sampaikan masyarakat banyak yang ibu setujui, seperti jaringan internet, listrik, pembangunan rumah ibadah baik gereja maupun masjid, termasuk juga bantuan alat musik untuk acara adat, aspirasi masyarakat jika itu menjadi kewenangan ibu maka akan ibu langsung setujui, untuk masalah infrastruktur jalan, akan ibu sampaikan ke dinas terkait,” pungkas Maryani Sabran, yang juga reses di beberapa Desa di Kabupaten Kobar dan Sukamara. (man/beritasampit.co.id).