Banyak Penderita Komorbid di Banjarmasin, Target Vaksinasi Lansia Sulit Tercapai

Plt Kepala Dinkes Kota Banjarmasin Doyo Pudjiadi (baju putih di tengah) saat memantau Pekan Vaksinasi Lansia di salah satu kelurahan, Minggu (13/3/2022). ANTARA/Sukarli

BANJARMASIN – Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Doyo Pudjiadi mengatakan, daerahnya sulit mencapai target vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia (Lansia) di antaranya karena banyak penderita komorbid atau penyakit penyerta.

Komorbid itu sendiri arti singkatnya adalah penyakit riwayat yang dialami oleh lansia, sehingga penderita tidak bisa diberikan suntikan vaksinasi COVID-19.

Menurut Doyo di Banjarmasin, Minggu 13 Maret 2022, upaya meningkatkan vaksinasi COVID-19 bagi lansia dengan menggelar Pekan Vaksinasi Lansia di 52 kelurahan di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu, tanggal 9–16 Maret ini mengalami tantangan banyaknya Lansia yang setelah diperiksa ternyata memiliki penyakit riwayat, baik darah tinggi dan lainnya.

“Sehingga dari lansia yang banyak berdatangan itu, hanya sedikit yang bisa disuntik vaksin COVID-19,” ujarnya.

Menurut Doyo, antusiasme warga lanjut usia untuk mengikuti vaksinasi cukup naik, baik yang pertama, kedua hingga booster, sebab ada undian sebuah sepeda motor.

Meski demikian, kata dia, pihaknya di Dinkes dibantu dari TNI dan Polri akan berupaya terus meningkatkan program vaksinasi COVID-19 bagi lansia ini hingga bisa mencapai minimal 60–65 persen pada agenda Pekan Vaksinasi Lansia tersebut.

Sebab, tutur Doyo, capaian vaksinasi COVID-19 bagi lansia di Kota Banjarmasin masih diangka hampir 53 persen dari target sebanyak 45 ribu sasaran.

“Kita upayakan target seribu sehari, Sehingga target nasional bisa mendekati, yakni, setidaknya 70 persen” bebernya.

Karenanya, strateginya perlu pelayanan kesehatan dor to dor sampai yang dinyatakan sehat oleh dokter.

Doyo menyampaikan, vaksin yang digunakan jenis Pfizer dan Astrazenika. (Antara/beritasampit.co.id).