Program Shrimp Estate Akan Menjadi Sumber Kekuatan Ekonomi Bagi Pesisir Kalteng

IST/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran

PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah pada tahun 2022 melalui APBD akan menggelontorkan dana untuk membangun shrimp estate tahap pertama sebesar sekitar 85 miliar. Disamping itu juga akan membangun jaringan listrik Saluran Utama Tegangan Menengah (SUTM) sepanjang 4 km, serta jaringan listrik dalam kawasan tambak berkolaborasi dengan PLN.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menjelaskan, untuk menunjang tambak udang vaname/shrimp estate, Pemerintah Provinsi Kalteng akan melakukan peningkatan jalan di Sukamara – Lunci – Jelai sekitar 80 miliar Rupiah.

“Insya Allah pembangunan akan dimulai pada bulan April tahun 2022, saat ini tim teknis sedang melakukan persiapan-persiapan di lapangan. Karena program shrimp estate ini nanti dikembangkan menjadi kawasan yang terintegrasi dengan wisata dan industri mulai dari hulu sampai ke hilirnya, maka segala aspek pendukung primer dan sekunder harus diperhatikan secara cermat,” ucapnya melalui rilis yang diterima pada Minggu 13 Maret 2022.

BACA JUGA:   Upaya Penanggulangan Bencana BPBPK Ikuti Rapat BNPB

Dirinya yakin, program shrimp estate ini bukan hanya menjadi daya ungkit perekonomian, tapi akan menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir Kalteng yang dimulai dari Kabupaten Sukamara, dan menjadi triger daerah lain.

Dalam mengawal pembangunan, pendampingan teknis dan pengelolaan usaha klaster tambak udang vaname/shrimp estate maka Pemerintah Provinsi Kalteng, akan menggandeng para pihak expert, dan propesional, yaitu antara lain melibatkan Tim Ahli Universitas Gajah Mada (UGM), PT. Central Proteina Prima. Tbk Sidoarjo, termasuk Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, juga konsultan yang berpengalaman.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

“Pengelolaan tambak-tambak yang ada di kawasan shrimp estate, Pemerintah Provinsi Kalteng akan melibatkan masyarakat lokal, melalui BumDes-BumDes, Kelompok Pembudidaya Ikan, Koperasi-Koperasi, dan Kelompok usaha milenial, sehingga masyarakat akan mendapat nilai tambah ekonomis dari program ini, karena sokoguru perekonomian itu terletak pada pemberdayaan masyarakat,” katanya. (Hardi/beritasampit.co.id)