Harga TBS di Sumbar Naik Signifikan, Rp4.518/kg

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan, Joko Nugroho. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

PADANG ARO – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil kebun plasma di Sumatera Barat (Sumbar) hasil penetapan periode 8-14 Maret 2022 naik signifikan menjadi Rp4.518 per kilogram sedangkan periode 15-21 Februari hanya Rp3.763/kg di tingkat pabrik.

“Permintaan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih tinggi dan kemungkinan pada penetapan selanjutnya harganya naik lagi,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan, Joko Nugroho di Padang Aro, Rabu 16 Maret 2022.

Saat ini, harga CPO trendnya masih naik sehingga harga TBS juga terus naik.

Dia menjelaskan, hasil yang ditetapkan oleh tim perumus harga minyak sawit mentah juga naik cukup signifikan yaitu dari Rp14.714/kg menjadi Rp18.150/kg. Sedangkan inti sawit pada periode kali ini juga naik dari Rp12.690/kg menjadi Rp13.456/kg.

Harga TBS sawit ditetapkan tim perumus juga berlaku bagi kebun plasma masyarakat Solok Selatan, sebab penetapannya sudah melibatkan petani dari seluruh Kabupaten/Kota.

BACA JUGA:   Penumpang Kapal dari Pelabuhan Sampit ke Pulau Jawa Disebut Melonjak

Harga TBS sawit, memang mengalami kenaikan harga sejak beberapa bulan terakhir dan ini berdampak pada perekonomian petani.

Berikut selengkapnya harga TBS periode 8-14 Maret 2022 yang paling murah usia tanam tiga tahun Rp3.351/kg, usia tanam empat tahun Rp3.792/kg, usia tanam lima tahun Rp4.007/kg, usia tanam enam tahun Rp4.053/kg, dan usia tanam tujuh tahun Rp4.083/kg.

Kemudian untuk usia tanam delapan tahun senilai Rp4.450/kg, usia tanam sembilan tahun Rp4.511/kg, usia tanam 10 sampai dengan 20 tahun Rp4.518/kg, usia 21 tahun Rp4.363/kg, usia 22 tahun Rp4.348/kg, usia tanam 23 tahun Rp4.291/kg dan usia tanam 24 tahun Rp4.080/kg.

Penetapan harga CPO, TBS, dan inti sawit, merupakan kesepakatan tim perumus dalam satu rapat dihadiri para pengusaha, koperasi, dan kelompok tani sawit setempat dan berdasarkan peraturan Menteri Pertanian dan peraturan gubernur.

Produksi kelapa sawit hasil perkebunan rakyat di Kabupaten Solok Selatan, pada 2021 mencapai 43.878,9 ton dalam bentuk CPO.

BACA JUGA:   Penumpang Kapal dari Pelabuhan Sampit ke Pulau Jawa Disebut Melonjak

Akhir tahun 2021 tercatat luas perkebunan sawit rakyat Solok Selatan 9.398 hektare dengan produksi mencapai 43.878,9 ton dalam bentuk CPO atau rata-rata hasilnya 5,2 ton perhektare.

Pada 2021 baru 8.342 hektare tanaman sawit perkebunan rakyat yang menghasilkan sedangkan 1.018 hektare masih belum.

Selain itu, pada 2021 juga ada penanaman baru seluas 18 hektare dan tanaman rusak atau tidak menghasilkan terdata 38 hektare.

Seorang petani sawit di Solok Selatan, Delta mengatakan kenaikan harga TBS ini tidak seiring dengan produksi yang cenderung menurun.

Dia mengatakan, memiliki kebun sawit empat hektare dimana hasil panen normalnya mencapai delapan ton tetapi sekarang hanya 4,8 ton. Selain itu, kenaikan harga TBS sawit dinilai wajar sebab harga pupuk maupun fungisida juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Antara