KASONGAN – Taman hijau dan Taman RTH DR yang berada di depan perkantoran Bupati Katingan Km 1 TJilik Riwut, kini mejadi ikon baru. Dua taman tersebut terus dikunjungi, ada yang menjadikan wahana tempat berlibur keluarga atau hanya untuk bersantai menghilangkan penat saat dalam perjalanan.
Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan terus juga harus mendapat dukungan dari masyarakat dengan cara merawat dan menjaga aset tersebut. Seperti diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Katingan Marwan Susanto.
Dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif bersama-sama menjaga dan memelihara taman kota dan hasil pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah Kabupaten.
Apalagi, anggaran untuk membangun taman bersama fasiltas penunjang yang ada di taman bersumber dari alokasi APBD. Taman yang dibangun itu berasal dari uang rakyat yang dampaknya bisa dinikmati masyarakat.
“Dengan menjaga dan memelihara taman yang ada hasilnya tentu masyarakat juga yang merasakan dan menikmatinya secara berkelanjutan,” Sebutnya. Selasa, 5 April 2022.
Seperti diketahui Taman RTH DR memiliki daya tarik tersendiri, taman yang terletak di tengah ibu kota tersebut. Mencuri banyak perhatian masyarakat yang ada di sekitar kota, maupun oleh masyarakat luar yang singgah di kota Kasongan. Dari depan taman kita akan dibuat takjub dengan bentuk bangunan berbentuk segitaga terbuat dari kayu.
Kemudian dilanjutkan kedalam taman suana alam dan pepohon yang sejuk membuat suasana lebih nyaman untuk bersantai, di tempat yang tidak jauh berbeda taman kota juga menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin membawa keluarga berlibur.
Menurutnya untuk mewujudkan keindahan taman kota yang ada itu, dirinya mengajak masyarakat agar dapat menjaga segi kebersihan maupun menjaga keindahan taman tersebut.
“Contohnya tidak membuang sampah sembarangan karena ada tempat sampah yang sudah kita siapkan, dan tidak merusak fasilitas lain di lingkungan taman yang telah dibangun tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Politisi dari partai PDI Perjuangan itu mengingatkan SOPD terkait jangan hanya membangun saja tanpa ada pengawasan dan pemeliharaan taman secara berkelanjutan.
“Alasannya, jika tidak dijaga, dirawat dan diawasi ruang terbuka hijau yang sudah dibangun dengan indah justru menjadi kotor dan tidak asri,” pungkasnya.
(Kawit/Beritasampit.co.id)
