Kabar Terkini Pandemi COVID-19 di Dunia

Arsip Foto - Warga Beijing, China, antre melakukan tes usap PCR secara mandiri di areal parkir Chaoyang Park, dengan biaya 80 yuan (Rp177 ribu) yang hasilnya bisa diketahui melalui aplikasi Jiankang Bao dalam waktu 24 jam. ANTARA/M. Irfan Ilmie/am.

JAKARTA – Berikut ini adalah kabar terbaru terkait pandemi COVID-19 dari berbagai belahan dunia.

Asia-Pasifik

* Upaya China untuk menghentikan penyebaran COVID-19 dinilai menghambat kelancaran jalan dan pelabuhan, menelantarkan pekerja, dan memicu penutupan pabrik yang mengganggu rantai pasokan global berbagai barang mulai dari kendaraan listrik hingga ponsel iPhone.

* Presiden Xi Jinping mengatakan China harus berpegang teguh pada kebijakan “nol COVID-19 dinamis” ketat ketika situasi pandemi masih sangat serius. Dia mengatakan mereka yang bertahan selama lockdown panjang pada akhirnya akan menang.

* Hong Kong memastikan akan melonggarkan beberapa pembatasan paling ketat di dunia, yang membolehkan salon kecantikan, bioskop, dan pusat kebugaran untuk beroperasi kembali mulai 21 April, setelah kasus infeksi harian turun ke bawah angka 2.000.

Afrika dan Timur Tengah

* Ekonomi sub-Sahara Afrika diperkirakan tumbuh 3,6 persen tahun ini, turun dari 4 persen pada 2021, kata Bank Dunia, seraya menambahkan bahwa perang di Ukraina akan memperburuk upaya pemulihan dari pandemi.

Amerika

* Para pejabat kesehatan AS memperpanjang hingga 15 hari aturan yang mewajibkan pelaku perjalanan memakai masker di pesawat, kereta dan di tempat-tempat transit. Mereka mengaku perlu waktu untuk menilai dampak lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini.

* Amerika Serikat pada Rabu memperbarui status darurat kesehatan publik COVID-19 yang memungkinkan jutaan warganya tetap bisa memperoleh tes, vaksin dan perawatan gratis setidaknya selama tiga bulan lagi.

* Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan akan merevisi panduan perjalanan COVID bagi destinasi internasional dan mengurangi jumlah negara yang perlu dihindari.

Eropa

* Seorang menteri senior Inggris mengatakan Perdana Menteri Boris Johnson tidak berniat melanggar undang-undang COVID-19 dan merasa malu setelah didenda oleh kepolisian atas kehadirannya dalam acara kumpul-kumpul selama lockdown. Pernyataan itu muncul setelah banyak pihak meminta Johnson untuk mundur.

* Vaksin COVID-19 telah mengurangi angka kematian akibat penyakit itu hingga separuhnya di Italia, mencegah sekitar 150.000 kematian dan 8 juta kasus tahun lalu, menurut perkiraan Institut Kesehatan Nasional (ISS).

Perkembangan Medis

* Kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan perusahaannya kemungkinan akan mengembangkan vaksin baru untuk melawan Omicron dan varian lainnya pada musim gugur.

Sumber: Reuters

ANTARA