Kasus Aktif Harian COVID-19 di Indonesia Turun 200 Pada Jumat

Data laju harian COVID-19 dan vaksinasi pada Jumat (29/4/2022). ANTARA/HO-Kemenkes

JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan terdapat penurunan kasus aktif harian di Indonesia sebanyak 200 jiwa dan secara total menjadi 8.165 kasus, sementara 23 orang dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 pada Jumat 29 April 2022.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, jumlah kasus harian yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 395 kasus sehingga total menjadi 6.046.467 sejak Maret 2020. Sementara angka kesembuhan harian bertambah 572 jiwa atau secara total menjadi 5.882.062 jiwa.

Sementara itu, ada 97.885 spesimen yang selesai diperiksa hingga Jumat siang, terdiri dari 20.057 dari Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), 81 dari tes cepat molekular (TCM), serta 77.747 dari Antigen.

Uji laboratorium melaporkan terdapat 23 spesimen invalid dan inkonklusif. Dengan demikian positivity rate spesimen harian COVID-19 di Indonesia mencapai 0,72 persen.

Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi harian terjadi di Jakarta mencapai 126 kasus, 184 jiwa dinyatakan sembuh, sementara satu orang meninggal dunia.

Provinsi dengan kasus tertinggi harian berikutnya adalah Jawa Barat mencapai 70 terkonfirmasi positif, 74 pasien sembuh, dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus harian COVID-19 tertinggi ketiga pada Jumat mencapai 41 kasus terkonfirmasi positif, 43 orang dinyatakan sembuh, dan 10 pasien meninggal dunia.

Provinsi Jawa Timur ada di urutan keempat dengan 40 kasus positif harian, 34 pasien dinyatakan sembuh, dan dua kasus meninggal dunia. Selanjutnya Banten dengan kasus harian mencapai 34 kasus, 45 pasien sembuh, dan nihil kematian.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menilai bahwa kondisi pandemi di Indonesia sudah cukup terkendali meski pelonggaran berbagai aktivitas sudah dilakukan.

​​​​​”Pelonggaran aktivitas hampir di semua provinsi pada kenyataannya tidak melihat peningkatan kasus secara signifikan,” ujar Nadia.

Bahkan sejak awal Ramadhan, lanjut dia, pemerintah memutuskan untuk mengizinkan masyarakat bisa mudik kembali setelah dua tahun tidak melakukan mudik.

Ia mengatakan, Indonesia patut bersyukur bahwa pengendalian COVID-19 di Indonesia terbilang lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya, termasuk negara-negara ASEAN.

“Kalau kita lihat Malaysia sendiri masih mencatatkan 4.000 kasus per hari pada 24 April lalu, Singapura 2.000 kasus per hari dan Thailand itu hampir 15.000 kasus dan Australia itu 33.700 kasus,” kata Nadia.

ANTARA