Perjuangan Jaya Sutiyana Ketua KUD Tani Subur Mendirikan Pabrik Kelapa Sawit, Alhamdulillah Berhasil Diproses

IST/BERITA SAMPIT - Usai workshop dan deklarsi, sejumlah pengurus Koperasi bersama staf khusus Kementerian, pengurus Fortasbi dan dari STIPER Jogjakarta, Camat Pangkalan Lada, Camat Kumai, Kadisperindagkop dan  UMKM, Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda Kobar) serta sejumlah kepala desa, nampak bersama memegang tanda yang akan dibangun PKS.

Oleh: Maman Wiharja (Wartawan Berita Sampit)

Jaya Sutiyana, akrab disapa Sutiyana adalah seorang anak desa yang lahir di Boyolali 26 Oktober 1968 kemudian mengikuti orangtuanya Transmigrasi ke Kalimantan.

Berkat keuletan orangtuanya berhasil mengolah pertanian, maka Sutiyana pun meneruskan cita-cita orang tuanya mengembangkan pertanian.

Singkatnya pada Tahun 1984 dibentuklah Koperasi Unit Desa (KUD) bernama Tani Subur di Desa Pangkalan Tiga Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Awalnya KUD Tani Subur hanyalah untuk mengembangkan perekonomian para petani transmigrasi di Desa Pangkalan Tiga. Kemudian pada tahun 2006 Sutiyana memimpin Ketua KUD Tani Subur, dan sejak KUD Tani Subur dipimpin Sutiyana manajemennya semakin pesat berkembang.

Keberadaan KDUnya selain mengolah berbagai jenis tanaman pertanian, juga ternak sapi, dan membukaToko Serba Ada serta Agro Wisata, serta yang menjadi andalan bisnisnya yakni mengelola kebun kelapa sawit rakyat. Karena prospek kebun sawit petani kalau dikelola dengan serius maka kedepannya akan menguntungkan bagi para petani sawit, akhirnya Sutiyana pun berjuangan meningkatkan keberadaan Koperasinya.

Tahun 2016 KUD Tani Subur berhasil menjadi  desa dampingan Yayasan Inobu untuk program sertifikasi berkelanjutan. Menyusul  2017 berkat perjuangan Sutiyana KUD Tani Subur telah mengantongi Sertifikasi RSOP dan ISPO, sebagai bukti telahmelaksanakan program sertifikasi berkelanjutan.

BACA JUGA:   Gempa di Tuban Terasa Hingga Kotawaringin Barat

Cita-cita Sutiyana ingin mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Kotawaringin Barat akhirnya disampaikan oleh Sutiyana kepada Presiden Joko Widodo, saat diundang Presiden pada pertemuan di Istana Negara 23 Maret 2022 dengan para petani sawit yang tergabung di Fortasbi (Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia).  Kemudian menyusul 24 Maret 2022 pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Setelah Presiden Jokowi dan Menteri Koperasi dan UKM mendukung, akan dibentuknya PKS di Provinsi Kalteng  yaitu di Kabupaten Kobar. Sutiyanaoun membentuk Koperasi Sekunder yang terdiri dari beberapa Koperasi Primer untuk memenuhi persyaratan dibentuknya PKS.

Akhirnya Koperasi Sekunder terbentuk dengan nama Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya, yang didalamnya tergabung sejumlah Koperasi Primer dari Kecamatan Pangkalan Lada dan Kecamatan Kumai.

Rabu 5 Oktober 2022 Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya, yang dipimpin Sutiyana, bersama sejumlah Koperasi Primer menggelar workshop dan deklarasi sebagai tahapan rencana pembangunan pabrik CPO dan hilirisasi minyak makan merah oleh koperasi.

Kegiatan workshop/deklarasi tersebut dihadiri staf khusus Kementerian Koperasi dan UKM RI Riza Damanik, kemudian dari pengurus Fortasbi atau forum Petani Sawit Berkelanjutan dan dari STIPER Jogjakarta, Camat Pangkalan Lada, Camat Kumai, Kadisperindagkop dan  UMKM, Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda Kobar) serta para kepala desa.

BACA JUGA:   Bakti Sosial Ramadan 1445 H, Ketua YKB Daerah Polda Kalteng Kunjungi  SLBN 2 Pangkalan Bun

Bunyi Deklarasi  berisi komitmen dari para pengurus koperasi yang tergabung di koperasi sekunder, dibacakan langsung Sutiyana selaku ketua koperasi sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya, selanjutnya ditanda tangani oleh masing masing ketua koperasi dan pengurus koperasi primer.

Disela-sela workshop/deklarasi Riza Damanik menginformasikan bahwa Presiden Jowoki sudah menyetujui untuk pembangunan (pabrik) minyak makan merah, berbasis koperasi yang pilot projeknya di Sumatera dan Kalimantan.

Menurut Sutiyana, kegiatan workshop dan deklarasi pencanangan pembagunan PKS milik koperasi melalui pendanaan BPDP KS dalam rangka menjawab tantangan kedepan berkenaan dengan harga TBS petani mandiri dan peningkatan kesejahteraan petani melalu hilirisasi pruduk turunan kelapa sawit.

“Alhamdulillah, berkat perjuangan kita bersama, Insya Allah Kabupaten Kobar satu-satunya di Provinsi Kaliamntan Tengah sebentar lagi akan memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Mohon do’a restunya, semoga semaunya nanti akan berjalan dengan baik,“ pungkas Jaya Sutiyana. ***