Polres Lamandau dan Dinas PPPA Lakukan Trauma Healing Warga Terdampak Banjir

IST/BERITA SAMPIT : Wakapolres Kompol Novalina Tarihoran memberikan materi trauma healing di Lokasi Rt.08 yang terdampak banjir.

NANGA BULIK – Personel Polres Lamandau dan Bhayangkari cabang Lamandau bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berinisiasi melakukan kegiatan trauma healing di Keluruhan Nanga Bulik Rt.08 Kecamatan Bulik, Rabu 26 Oktober 2022.

Kegiatan Trauma healing sendiri langsung di pimpin oleh Wakapolres Lamandau Kompol Novalina Tarihoran, di dampingi Kasat Lantas Iptu Moch. Romadhon, Kapolsek Bulik Ipda Adel Muhamad, Dr. Purnama memantau langsung kondisi anak anak terdampak banjir.

Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, melalui wakapolres Kompol Novalina Tarihoran menyampaikan, kegiatan ini untuk mengembalikan senyum ceria anak-anak terdampak banjir.

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Lamandau Hadiri Rakor Persiapan Pengadaan ASN 2024 di Jakarta

Dimana kegiatan Trauma Healing diisi dengan acara hiburan anak yakni menyanyi bersama, main tebak tebakan berhadiah dan mewarnai gambar, anak anak terlihat antusias mengikuti kegiatan dan terlihat sangat terhibur.

“Dengan kegiatan ini, kita harapkan semua pihak turut terpanggil melaksanakan trauma healing atau upaya positif lainnya untuk memberikan perhatian kepada saudara kita yang menjadi korban bencana.” Ucapnya saat dikonfirmasi melalui via telpon, Kamis 27 Oktober 2022.

Menurutnya, kegiatan Trauma healing Polres Lamandau dengan DP3A bersinergi untuk memberikan bingkisan makanan minuman dan mainan kepada anak anak terdampak banjir di kelurahan Nanga Bulik.

BACA JUGA:   Tingkat Kejahatan di Kabupaten Lamandau Turun Drastis

Selain kegiatan trauma healing Seksi Dokkes Polres Lamandau juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan anak anak dan konsultasi kesehatan.

Penanganan trauma atau trauma healing sangat penting untuk mengembalikan kondisi psikologis para anak dengan melalui trauma healing diharapkan dapat membantu menghilangkan trauma yang masih terniang dipikiran mereka.

“Dengan air yang sudah mulai surut, aktifitas masyarakat bisa berjalan normal dan anak anak bisa bersekolah kembali.” ungkapnya. (Andre)