Ambisi Bupati Kotim Bangun PJU Miliaran Rupiah di Jalan Tjilik Riwut, Nasib Sejumlah Ruas Jalan dalam Kota Sampit Terang Terabaikan

IST / BERITA SAMPIT - Ketua BEM STIH Habaring Hurung Sampit, Rabbani (kiri)

SAMPIT – Ambisi Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor membangun Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jalan Tjilik Riwut senilai Rp14 miliar terinspirasi seperti terowongan Mina, Arab Saudi, asib sejumlah ruas jalan di Kota Sampit terang terabaikan.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIH Habaring Hurung Sampit, Rabbani menilai, ambisi bupati tersebut terkesan tidak memperhatikan beberapa ruas jalan lainnya yang notabenenya berada dalam kota yang sudah lama butuh penerangan.

Seharusnya kata dia dengan anggaran sebesar itu sudah bisa membuat terang jalan di dalam kota ini jika memang program itu untuk kepentingan masyarakat.

Apalagi Bupati Koti Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati dalam janji politiknya pada saat kampanye yang menggaungkan Kotim Terang. Artinya perlu anggaran lagi untuk menerangi seluruh ruas jalan di kota ini.

Sejumlah ruas jalan di dalam kota tersebut yang masih terlihat gelap seperti Jalan Kapten Mulyono, Jalan Pelita, Jalan S Parman, Jalan MT Haryono, Jalan Iskandar, Jalan Suprapto, Jalan Usmam Harun, Jalan Muchran Ali, Jalan Pramuka dan Jalan Pemuda.

BACA JUGA:   Mayat Bayi Mengapung di Sungai Mentaya Diduga Sudah Dua Hari

Pembangunan PJU seharga Rp14 Miliar di Jalan Tjilik Riwut kata Rabbani, terkesan mengabaikan pembangunan serta perbaikan lampu di sejumlah PJU dalam kota yang sudah lama mati dan butuh untuk diganti.

“Jalan dalam kota banyak yang gelap, hanya beberapa ruas jalan yang terang, bahkan sebagian jalan lain yang notabene jalan dalam kota lampu di tiang PJU banyak yang mati dan perlu diganti, ini yang vital harusnya didahulukan,” kata Rabbani, Senin 7 November 2022.

Rabbani menjelaskan Pembangunan PJU seharga Rp14 Miliar tersebut dinilai berlebihan serta pemborosan anggaran, pasalnya kata dia, dengan anggaran sebesar itu bisa di sisihkan sebagian untuk membangun PJU dibeberapa ruas jalan dalam kota dan untuk mengganti beberapa lampu di PJU yang sudah lama mati.

BACA JUGA:   Pemerhati Sosial Soroti Kinerja KPU Kotim Menimbulkan Banyak Keluhan

“Kita sangat mendukung dan mengapresiasi adanya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi untuk PJU seharga Rp14 miliar itu sangatlah mahal terkesan pemborosan pada anggaran. Terlebih anggaran sebesar itu sebagian bisa dialihkan untuk membeli lampu di PJU yang mati,” ungkap Ketua HMI Cabang Sampit ini.

Bahkan jalan utama di sekitaran wilayah Baamang maupun MB Ketapang, terang karena disinari lampu rumah warga dan reklame yang berada disisi kiri maupun kanan jalan.

“Kita patut menanti, cita-cita Bupati Kotim di periode ini yang menginginkan wajah Kota Sampit yang terang, apakah jalan dalam kota lainnya akan terang seperti Jalan Tjilik Riwut  itu akan terealisasi di tahun depan kita tunggu saja,” tandasnya.(Syauqi)