PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Lohing Simon menyakini keberadaan Taman Nasional (TN) di Kalimantan Tengah bisa berdampak positif bagi Kalimantan Tengah dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kata Dia, Kalteng juga harus bisa belajar dari upaya nyata Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam pengelolaan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
“Di Jatim, TN adalah bagian dari Hutan Konservasi yang ditujukan untuk kawasan pelestarian alam yang juga difungsikan zona pemanfaatannya sebagai kawasan wisata. Mengingat TN mampu memberi dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat,” jelasnya melalui rilis yang diterima pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Menurut Dia, kawasan Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jatim, karena, jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berkisar 690 ribu orang.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 669.422 orang merupakan wisatawan dalam negeri, sementara 21.409 lainnya merupakan wisatawan mancanegara.
“Kalteng juga ada Tanam Nasional, yakni TN Tanjung Puting dan TN Sebangau. Kalau dua potensi ini dimaksimalkan, maka bisa mendukung PAD dan lapangan kerja serta usaha masyarakat lokal,” lugasnya.
Dia menjelaskan, total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan wisatawan di wilayah Bromo mencapai Rp22,86 miliar.
“Saya harapkan juga PNBP dari kawasan TN Tanjung Puting dan TN Sebangau juga bisa meningkat ke depan,” harapnya.
Ia berharap keberadaan TN Tanjung Puting dan TN Sebangau juga banyak memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah antara lain perhotelan, transportasi dan pertanian di wilayah setempat.
“Pembangunan ekonomi yang timbul karena keberadaan TN Tanjung Puting dan TN Sebangau tentunya harus dapat mendorong terciptanya kesempatan kerja serta peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Hal inilah yang coba kita dorong agar Taman Nasional berbasis wisata, bisa diimplementasikan di Kalteng dalam rangka mendorong perekonomian,” tandasnya. (Hardi).
