Pengembangan Minyak Atsiri di Sukamara Terkendala Mesin Menyuling

Pertanian : ENN/BERITA SAMPIT - Bupati Sukamara Windu Subagio saat melihat pertanian yang dikembangkan kelompok tani.

SUKAMARA – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara Dwi Harsini mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi pihaknya dalam pengembangan tanaman serai menjadi minyak serai wangi atau Atsiri.

Dwi Harsini menjelaskan jika sampai saat ini pengembangan minyak serai wangi atau Atsiri di Sukamara terkendali masih kurangnya mesin penyulingan.

“Kami kendalanya di mesin untuk menyuling, itu juga mungkin yang menyebabkan kualitas hasil sulingan serai wangi masih belum sesuai standar dari perusahaan PT. Bintang Toedjoe,” jelas Dwi Harsini, Senin 20 Februari 2023.

BACA JUGA:   H Ahmadi Siap Lanjutkan Pembangunan Kabupaten Sukamara

Budidaya dan pengembangan serai wangi di Sukamara dimulai pada 2019 lalu dimana ada investor penyulingan minyak serai wangi atau minyak Atsiri di wilayah Kecamatan Pantai Lunci, namun karena berbagai kendala investasi tersebut terbengkalai dan tidak dilanjutkan kembali.

Namun DKPP Sukamara memiliki inisiatif untuk melanjutkan upaya pengembangan serai wangi Wangi menjadi minyak Atsiri.

Dulu ada perusahaan yang melakukan budidaya dan penyulingan minyak serai wangi, namun saat ini sudah tidak beroperasi, dan kami memulai untuk membudidayakannya sendiri,” ungkap Dwi Harsini.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Salurkan Bansos untuk Warga di Kecamatan Jelai

“Selain itu hasil sulingan minyak serai wangi ini sudah beberapa kali kami kirim ke Bintang Toedjoe, namun selalu ditolak karena kualitas yang belum sesuai dengan standar mereka,” lanjut Dwi Harsini.

Dwi Harsini menjelaskan bahwa saat ini pihaknya melakukan studi ke Bintang Toedjoe terkait dengan proses penyulingan minyak serai wangi agar sesuai dengan standar yang ditentukan.

“Jadi kami ingin tahu, seperti apa standar kualitas mereka jadi kami juga melakukan kajian dan studi,” terangnya. (enn)