Bangunan Rusak Parah, Murid SDN 2 Sei Lunuk Kapuas Takut Belajar dalam Kelas

HASAN/BERITA SAMPIT - Abdul Khair salah seorang guru SDN 2 Sei Lunuk, Kuala Kapuas saat memperlihatkan bangunan sekolah yang rusak parah. 

KUALA KAPUAS  – Bangunan SDN  2 Sei Lunuk Handil Bakambat, Desa Sei Lunuk, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Selain atapnya lapuk dan rawan roboh, lantai sekolah juga miring. Padahal, bangunan sekolah yang sudah rusak masih dipakai untuk belajar. Namun, saat hujan turun, siswa dan guru sering khawatir atap runtuh, sehingga harus selalu waspada.

Pantauan Berita Sampit, Minggu 19 Maret 2023, kondisi bangunan sekolah dasar negeri ini sangat mengkhawatirkan, lebih-lebih saat hujan.

Terlihat kondisi kerpus di bangunan sekolah yang bagian selatan mulai rapuk, tidak hanya itu ada 2 ruangan kelas  yang masih digunakan padahal atap bangunan sudah mulai ambruk.

Demikian juga ruang guru dan perpustakan semua atap pelapon pada rusak dan banyak yang berjatuhan serta kelelawar yang bergelantungan dikarenakan belum ada renovasi.

Murid kelas III SDN 2  Sei Lunuk , Adela Zulfa mengatakan, bahwa kondisi bangunannya sekolah sangat mengkhawatirkan.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

“Sebenarnya takut, jika atap ruangan kelasnya ambrol terus kalau hujan sering bocor,” ujarnya.

Ia berharap punya sekolah yang bersih rapi dan tidak kebocoran.

“Walaupun kondisinya seperti ini, saya dan teman-teman masih semangat belajar,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SDN 2 Sei Lunuk Kepala Leoni melalui salah seorang guru, Abdul Khair, mengatakan upaya dari sekolah tidak henti-hentinya untuk mengajukan bantuan ke pemerintah.

“Memang sudah lama kondisi sekolah kami seperti ini, seperti yang dilihat ada 2 ruangan yang pelaponnya rusak parah, untuk pengajuan bantuan renovasi  ke pemerintah kami terus mengajukan, tapi sampai saat ini belum ada terealisasikan,” katanya.

“Kondisinya rusak parah, terutama 4 bangunan yang bagian selatan rusak parah, ada ruang guru dan kelas yang  juga rusak parah, atap juga sudah tidak bisa diperbaiki sedikit demi sedikit, bahkan tukang saja tidak berani untuk naik ke atas karena kondisinya karpus (kayu) sudah rusak, lantai sudah miring  kondisi tembok juga sebagian retak-retak, dan pondasinya bangunan juga sudah turun,” terangnya.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

Menurutnya, kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak 2019 hingga sekarang. Padahal terdapat sedikitnya 120 murid kelas 1-6 yang menimba ilmu di sekolah tersebut.

Pihaknya menjelaskan, untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) saat ini masih berjalan normal, namun harus dengan kehati-hatian mengingat sudah memasuki musim hujan.

“KBM masih berjalan dengan normal, walaupun kalau musim hujan sangat mengkhawatirkan,” jelasnya.

Abdul  berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk segera dilakukan rehab demi kelancaran dan keamanan anak didik dan proses belajar mengajar.

(Hasan)