Bubur Sup, Menu Khas Berbuka di Masjid Kota

JUN/BERITA SAMPIT – Suasan buka puasa di Masjid Madinatul Al Mubaraqah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

SAMPIT – Sudah menjadi tradisi selama bulan ramadan sejumlah masjid menyediakan beragam makanan dan minuman berupa kue atau panganan yang disediakan untuk warga atau jemaah yang ingin berbuka puasa. Seperti halnya tradisi buka puasa di Masjid Madinatul Al Mubaraqah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Masjid yang dikenal dengan sebutan masjid kota ini menyediakan panganan khas untuk berbuka, bubur sup namanya.

Adzan Magrib sebagai tanda berbuka puasa belum berkumandang, namun anak-anak hingga orang dewasa sudah berkumpul di dalam masjid Madinatul Al Mubaraqah di Jalan Ahmad Yani kawasan Pelabuhan Sampit.

Kehadiran mereka ini selain untuk sholat maghrib berjemaah juga ingin menikmati sajian buka puasa berupa bubur sup yang terkenal nikmat dan lezat.

“Untuk persediaan buka puasa ini kami sediakan hingga 200 porsi lebih bubur sup. Ini sudah berlangsung lama setiap bulan ramadan,” ucap H Supiani Asran, salah seorang pengurus yayasan Masjid Madinatul Al Mubaraqah.

BACA JUGA:   Perebutan Lahan Sawit di Pelantaran Kembali Memanas, Sejumlah Massa Bersenjata Lengkap Masuk ke Areal Kebun

Bubur dengan bahan beras dicampur daging dan sayuran seperti wortel hingga kentang dan daun sop itu merupakan menu berbuka di masjid kota ini.

Sedangkan untuk membuat bubur sup ini pihaknya dibantu beberapa jemaah dan takmir masjid dalam meracik dan memasak bahan-bahan yang sudah dikumpulkan, kemudian mulai memasaknya dari pukul 3 sore dan siap dibagikan atau disajikan setengah jam menjelang saat berbuka puasa.

“Biasanya mulai pukul 17.00 WIB sejumah warga yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa sudah mulai berdatangan. Ada yang mengantre dengan membawa rantang menunggu bubur sup untuk dibawa pulang atau menanti berbuka puasa bersama di masjid,” katanya.

“Untuk musafir atau warga yang dalam perjalanan dan ingin berbuka puasa, silahkan datang ke masjid kota, kita buka puasa bersama dan salat maghrib berjemaah,” sambungnya.

Sementara beberapa warga mengungkapkan sengaja datang ke masjid kota untuk mendapatkan satu porsi bubur sup yang diakuinya sangat nikmat.

BACA JUGA:   Begal Bersajam Dilumpuhkan Personel Brimob

“Dari remaja dulu sering buka puasa disini. Tapi karena sudah berkeluarga ya disempatkan berbuka disini. Rindu dengan bubur supnya dan salat berjemaah di sini,” ungkap Parhan, salah seorang jemaah kepada Berita Sampit.

Diketahui, tradisi menyantap bubur sup saat bulan puasa ini sudah dilakukan sejak masjid ini berdiri yang dulunya masih berupa musholah yang didirikan oleh seorang saudagar asal Martapura Kalimantan Selatan.

Dana untuk membuat bubur sup ini didapat dari donatur dan masyarakat, khususnya jemaah dan pedagang disekitar masjid kota.

Kenikmatan bubur sup ini cukup terkenal di kota Sampit dan sekitarnya. Terbukti dari tahun ke tahun jumlah masyarakat yang ikut berbuka puasa di masjid ini bertambah banyak. Hal ini membuktikan berbuka puasa dengan bubur sup sangat diminati kalangan masyarakat luas, khususnya warga kota Sampit.

(BS65)