Perebutan Lahan Sawit di Pelantaran Kembali Memanas, Sejumlah Massa Bersenjata Lengkap Masuk ke Areal Kebun

IST/BERITASAMPIT - Sejumlah orang kembali masuk ke areal lahan sengketa antara Hok Kim alias Acen dengan Alvin Laurance dengan membawa senjata tajam.

SAMPIT – Tensi di areal sengketa antara Hok Kim alias Acen dengan Alvin Laurence Cs di lahan kelapa sawit di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur kembali memanas.

Salah satu kubu dengan senjata tajam lengkap menurunkan masa untuk menguasai lokasi yang saat ini masih proses hukum.

Ketua Komisi I DPRD Kotim, Rimbun menyebutkan aksi di lapangan saat ini berpotensi menganggu kamtibmas daerah, apalagi ada pihak yang mencoba-coba menggunakan masa untuk membuat kericuhan di lokasi tersebut.

“Persoalan antara Hok Kim dan Alvin Laurence di Pelantaran ini harus ada sikap tegas baik dari pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum karena persoalannya ini sangat berpotensi menimbulkan kericuhan di lapangan, apalagi mereka terbaru ini kembali menurunkan preman-premannya di lokasi ini tidak bisa dibiarkan, mana pemerintah dan aparat kita,” kata Rimbun, Kamis 27 Maret 2024

BACA JUGA:   Wabup Kotim Terima Kunjungan Pejabat Baru BPJS Ketenagakerjaan Sampit 

Rimbun menyebutkan dengan mengerahkan sejumlah masa dari luar daerah di lokasi itu belakangan ini mulai jadi api pemicu bagi masyarakat lokal.

Bahkan kata dia sebagian tokoh masyarakat mulai gerah dengan aksi-aksi pengerahan masa terlebih lagi masa ini sengaja dibawa dari luar daerah.

“Ini bisa memicu masalah baru terutama membuat ketersinggungan masyarakat lokal dan membuat tidak kondusif daerah, dan riak-riak ini mulai bermunculan di warga kita ini,” ujar Rimbun.

Dia meminta ketegasan dari TNI dan Polri untuk menindak siapapun yang ada dilokasi dan mencoba-coba menimbulkan provokasi yang mana pada ujungnya akan membuat warga lokal ini juga bereaksi.

BACA JUGA:   Lama Menduda karena Istri Meninggal, Pria 58 Tahun Tega Cabuli Anak Dibawah Umur

“Jangan sampai terkesan aparat penegak hukum Polri dan TNI tidak berdaya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan juga pemerintah daerah harus perduli dan cepat tanggap menyikapi masalah di lapangan,” tegasnya.

Rimbun menjelaskan dengan pertikaian antara dua pengusaha ini sepertinya membuat suasana tidak kondusif, satu korban sudah melayang di lahan tersebut dan beberapa orang mengalami luka-luka serius dan tidak sedikit yang sudah dipenjara.

“Intinya sekarang kami sebagai masyarakat lokal meminta jangan ada provokasi hingga pengerahan massa di lahan, kalau sudah ada proses hukum tunggu itu saja jangan pancing sesuatu yang tidak diinginkan,” tandas Rimbun.

(Naco)