Sampah Menumpuk Bertahun-tahun di Pinggir Jalan Lintas Parado, Warga Minta Pemerintah Jangan Tutup Mata

Tampak sampah menumpuk di Pinggir Jalan Lintas Parado

BIMA – Penumpukan sampah didominasi pampers anak-anak di jalan lintas Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima Provinsi NTB tampak berjejeran. Ironisnya keberadaan sampah tersebut sudah sekian tahun tidak diperhatikan.

Menurut Ibrahim warga sekitar, bahwa yang membuang sampah tersebut didominasi oleh masyarakat Desa Kuta dan Desa Parado Rato, seharusnya Pemerintah di desa tersebut maupun Pemerintah Kecamatan tidak tutup mata, sebab kesehatan masyarakat harus dapat dilindungi bersama.

“Seharusnya pemerintah desa maupun kecamatan harus menyiapkan tempat khusus untuk pembuangan sampah. Jangan malah membiarkan bertahun-tahun dan menumpuk seperti itu, dimana kepeduliannya dalam menata dan memperhatikan kebersihan dan kesehatan masyarakat,” ungkap Ibrahim, Minggu 11 Juni 2023.

Dia berharap, Pemerintah Desa maupun Kecamatan dapat membuka mata agar dapat menyiapkan tempat, sehingga masyarakat tidak sembarang membuang sampah bahkan pinggir jalan pun dijadikan tempat akhir pembuangan sampah, lebih khusus masyarakat dari Desa Kuta dan Desa Parado Rato

“Apalagi kalau malam hari banyak binatang seperti anjing liar yang menghamburkan sehingga berhamburan di tengah jalan. Sebenarnya masih banyak tempat yang strategis untuk dijadikan tempat pembuangan akhir sampah akan tetapi pemerintah terkait sengaja membiarkan hal itu hingga bertahun-tahun,” ujarnya.

Hal senada pun diungkapkan salah satu warga Kecamatan Parado yang tidak ingin disebutkan namanya, ia mengatakan, Pemerintah Kecamatan Parado harus fokus memperhatikan kondisi wilayah kecamatan, seperti keindahan dan kesehatan warga bukan malah mementingkan kepentingan politik.

“Bahkan pemerintah kecamatan sudah melakukan rapat dengan pemerintah desa akan tetapi hingga sekarang belum ada hasilnya. Seharusnya keberadaan pemerintah kecamatan harus mendorong apa yang menjadi keinginan masyarakat seperti keberadaan lokasi pembuangan akhir sampah,” imbuhnya.

Tetapi faktanya, hingga hari ini belum ada realisasi apa yang disepakati oleh dua desa, yaitu Desa Parado Rato dan Desa Kuta.

“Yang kita amati sekarang, keberadaan pemerintah kecamatan tidak maksimal dalam menjalankan tupoksinya. Jangan tutup mata, padahal hampir tiap hari jajaran pemerintahan kecamatan sering lalui dan melihat secara langsung kondisinya,” lanjutnya.

Oleh karena itu ia meminta, apa yang menjadi keinginan masyarakat Parado dapat diperhatikan dan diprioritaskan. “Camat harusnya dapat mendorong terkait keberadaan tempat pembuangan akhir sampah, jangan fokus pada hal – hal lain yang diluar tupoksinya,” tegasnya. (Nain).