Distan Kotim Isolasi Dua Ekor Sapi yang Terjangkit LSD

ILHAM/BERITA SAMPIT - Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Distan Kotim Drh. Endrayatno, saat meninjau salah salah satu pedagang hewan kurban, guna melakulan cek kesehatan, di jalan Tatar Sampit, Rabu 21 Juni 2023.

SAMPIT – Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur membenarkan sekitar satu bulan belakangan ini, telah mengisolasi dua ekor sapi yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Kini hewan tersebut telah diobati dan masih tahap proses penyembuhan.

“Memang sudah satu bulan yang lalu ada satu atau dua ekor sapi kita sudah kirim sampel darahnya ke Banjarbaru (Kalsel) dan memang hasilnya positif, tapi ternaknya sudah kita isolasi dan obati, sekarang sudah menuju tahap sembuh. Karena untuk sembuh dari LSD memerlukan waktu 2-3 bulan,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh. Endrayatno, disela-sela melakukan kegiatan cek kesehatan hewan kurban, Rabu 21 April 2023.

BACA JUGA:   Fajrurrahman Hanya Tersenyum Tanggapi Dirinya Dinilai Sebagai Calon Kuat di Pilbup Kotim

Sementara ini, terhadap sapi yang terindikasi LSD maka belum layak untuk dijual sebagai hewan kurban karena belum sembuh secara total.

“Nah ini yang menjadi catatan kami, karena yang terkena ini satu sapi lokal kita dan memang di lokasi yang kena itu memang ada beberapa juga sapi yang dari luar, apa itu dari luar atau dari dalam penyakit itu masuk masih kita dalami,” ujar Endra.

“Kebanyakan sapi dari luar enggak kena LSD, meski demikian mungkin yang namanya vaksinasi juga tidak mungkin semua hewan itu bisa menjadi kebal, kemungkinan sapi itu tidak kena tapi dia membawa virus dan ketemu dengan sapi lokal di sini, karena sapi lokal kita kan belum di vaksin LSD,” sambungnya.

BACA JUGA:   Sidang Kematian Mahasiswi Kedokteran: Sebut Korban Bukan Seorang Peminum Hingga Kuasa Hukum Cerca Soal Postingan di Toko Miras

Ditambahkan, untuk sapi yang masuk ke masuk ke Kotim persyaratannya wajib di vaksin LSD, namun belum bisa diketahui seberapa jauh tingkat keamannya LSD itu.

Untuk mencegah masuknya LSD ke Kotim, pihak Distan Kotim telah menyurati Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, untuk meminta pengadaan vaksin LSD ke Pemerintah Pusat.

“Memang LSD yang ada di Sampit ini  tidak sangat masif, data terakhir itu sekitar dua ekor yang masih ada. Dengan memiliki stok vaksin sendiri, kita berharap kedepan sapi lokal di Kotim aman dari LSD,” pungkasnya. (ilm)